Untuk itu, Himbara saat ini memulai proses mendirikan perusahaan switching dan menargetkan bisa resmi beroperasi tahun depan.
Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan, proses mendirikan perusahaan baru ini memang akan menjadi lebih panjang daripada mengakuisisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, terkait kendala yang akan dihadapi dalam pembentukan perusahaan switching ini, Asmawi mengaku, saat ini proses sedang ada di konsultan untuk menentukan apakah akan membeli yang sudah jadi atau yang baru.
"Kita kan ini wait and see. Kita negosiasi dengan yang mau dibeli. Tapi sekarang kita paralel. Mana yang duluan saja. Kita sudah menggunakan konsultan. Ini kan antara kita mau buat, yang mana yang mau diambil ini belum tahu. Antara mau beli yang sudah jadi atau kita mau bangun yang baru. Makanya kita buat paralel saja sekarang," lanjutnya.
Saat ini, jumlah ATM Himbara di Indonesia mencapai 55.804 unit. Asmawi mengatakan, ke depan sedang direncanakan untuk menambah 200 unit ATM Himbara lagi.
"Mau ditambahin 200 lagi. Ini kan sambil jalan paralel, apakah kita kembangin 200 atau kita sambil nunggu yang mau dibeli atau kita mau yang baru," pungkasnya. (drk/drk)











































