Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menjelaskan, tren penguatan rupiah tersebut disebabkan derasnya arus dana asing yang masuk ke Indonesia dalam beberapa pekan terakhir, sehingga penguatan tersebut dianggap belum stabil.
"Sebetulnya kondisi dolar Rp 13.100 ini dipengaruhi besarnya dana yang masuk ke Indonesia, dan permintaan valas yang lebih sedikit dari penawaran. Jadi saya bisa mengatakan ini sifatnya masih belum stabil dan kita melihat sebagai faktor temporary," ucap Agus ditemui usai halalbihalal di kantor BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (11/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, lanjutnya, tren penguatan rupiah ini juga dipengaruhi banyaknya perusahaan yang melepas dolarnya dalam waktu bersamaan dalam beberapa waktu terakhir.
"Kita tahu minggu lalu ada info terkait lapangan kerja di AS yang menunjukkan perbaikan, yang biasanya membuat tekanan pada nilai tukar negara berkembang. Tapi tadi pagi kita lihat rupiah menunjukkan penguatan, artinya cukup banyak dana masuk ke Indonesia, dan banyak korporasi melepas valuta asingnya," jelas Agus. (drk/drk)











































