BI: Bank Sentral Papua Nugini Pusing Uang Kina Hilang di Perbatasan

BI: Bank Sentral Papua Nugini Pusing Uang Kina Hilang di Perbatasan

Muhammad Damar Wicaksono - detikFinance
Sabtu, 13 Agu 2016 16:52 WIB
Foto: (Bayu Maitra/ACI)
Jakarta - Ketiadaan tempat penukaran uang di perbatasan terbukti memberikan kerugian bagi banyak negara. Hal tersebut bisa dilihat seperti yang terjadi di perbatasan Skow, yang merupakan salah satu pintu lintas batas negara Indonesia-Papua Nugini di Jayapura, Papua.

"Banyak orang Papua Nugini yang belanja di Skow (Jayapura). Karena nggak ada money changer waktu itu, mereka sulit mendapatkan rupiah akhirnya mereka belanja pakai kina (mata uang PNG)," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas di Kantor Perwakilan Wilayah BI Batam, Batam, Sabtu (13/8/2016).

Kondisi ini bukan hanya menimbulkan masalah bagi pemerintah Indonesia karena menjadi banyak uang asing beredar di tanah air dan mengancam keberadaan rupiah terutama dalam transaksi di wilayah perbatasan, tetapi juga menimbulkan masalah bagi Pemerintah Papua Nugini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bank sentral Papua Nugini pusing mereka karena uang tunainya berkurang tanpa mereka tahu larinya ke mana? Padahal mencetak uang, pengadaan uang itu kan menimbulkan cost (biaya). Kalau ada uang yang hilang, artinya mereka (Pemerintah Papua Nugini) harus keluar biaya lagi untuk cetak uang baru," sambung dia

Di sini lah peran money changer penting untuk disediakan di wilayah-wilayah perbatasan. "Makanya, memang harus dibuka semacam loket begitu, untuk penukaran uang di perbatasan," sambung dia. (ang/ang)

Hide Ads