BNI Ajak WNI di Hong Kong Ikut Tax Amnesty

Laporan dari Hong Kong

BNI Ajak WNI di Hong Kong Ikut Tax Amnesty

Maikel Jefriando - detikFinance
Senin, 22 Agu 2016 15:12 WIB
BNI Ajak WNI di Hong Kong Ikut Tax Amnesty
Kantor Cabang BNI di Hong Kong (Foto: Maikel Jefriando)
Jakarta - Setelah Singapura, sosialisasi program pengampunan pajak atau tax amnesty di luar Indonesia dilanjutkan ke Hong Kong. Negara ini dipilih karena dinilai cukup banyak orang Indonesia yang tinggal dan sekaligus tempat penyimpanan dana.

"Saya yakin banyak, makanya kita pilih Singapura dan Hong Kong karena banyak orang Indonesia yang bermukim di sini," Achmad Baiquni, Direktur Utama PT Bank BNI (persero) Tbk di Hotel Intercontinental, Hong Kong, Senin (22/8/2016).

Total warga negara Indonesia yang berada di Hong Kong adalah 170.000 orang dan sekitar 5.000 orang di Macau. Di samping banyak orang Indonesia yang juga melakukan aktivitas di Hong Kong. Baiquni melihat potensi yang besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kita lihat jumlahnya nggak beda jauh dengan Singapura, tapi mungkin dilihat banyak yang individu. Jadi skalannya sedikit lebih kecil. Kalau peserta, jumlahnya mungkin banyak," paparnya.

Sampai dengan saat ini, BNI telah menerima pembayaran uang tebusan sebesar Rp 85 miliar dari 1500 wajib pajak yang mengajukan surat pernyataan harta. Dana repatriasi yang sudah masuk mencapai kisaran Rp 70 miliar.

"Ini akan terus bertambah dan saya yakin menjelang akhir Agustus dan September pasti akan meningkat," terang Baiquni.

Baiquni melihat dalam sebulan pertama program tax amnesty berjalan, banyak yang masih menghitung ulang harta yang akan dilaporkan. Kemudian juga mempersiapkan uang tunai untuk pembayaran tebusan.

"Tapi saya yakin menjelang berakhir periode pertama akan banyak. Karena mereka kan ngambil manfaat 2% itu kan. Target repatriasi cukup tinggi Rp 75 triliun, karena kita menghitung jumlah nasabah yang ada," ungkapnya.

BNI memiliki strategi khusus untuk mengajak orang Indonesia mengikuti program pengampunan pajak. Di antaranya adalah melalui sosialisasi secara besar-besaran dengan datang ke negara seperti Singapura, Hong Kong dan lainnya. Selanjutnya adalah dengan pertemuan secara personal dengan wajib pajak.

"Kan banyak proyek investasi yang secara langsung ditawarkan oleh Kementerian BUMN, tentunya proyek tersebut kita sampaikan kepada nasabah kita yang ikut program repatriasi. Sehingga dana repaatriasinya langsung ke proyek yang inisiatif ke Kementerian BUMN," pungkasnya. (mkl/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads