Di Depan Ratu Belanda, Bambang Pamer Subsidi Voucher

Di Depan Ratu Belanda, Bambang Pamer Subsidi Voucher

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Kamis, 01 Sep 2016 17:30 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra
Jakarta - Pemerintah tengah fokus mengubah pemberian subsidi kepada masyarakat kurang mampu dengan memberikan voucher. Lewat voucher, pemerintah berharap akses keuangan masyarakat terhadap lembaga keuangan dapat meningkat.

Pemberian subsidi dengan menyalurkan bahan pangan secara langsung dinilai sering meleset dan kurang tepat sasaran. Dengan voucher, para penerima subsidi dapat membeli pangan sesuai kebutuhan. Voucher ini tidak akan bisa dicairkan menjadi uang, hanya bisa digunakan untuk membeli kebutuhan bahan pokok.

Hal ini disampaikan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro saat menerima kunjungan Ratu Belanda Queen Maxima di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Kamis (1/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedatangannya kali ini selaku United Nations Secretary General Special Advocate for Inclusive Finance for Development (UNSGSA).

"Financial inclusion dalam konteks bantuan atau subsidi dari pemerintah kepada masyarakat. Dalam pertemuan itu kita sampaikan bahwa pemerintah Indonesia saat ini sedang mengupayakan peralihan bertahap dari subsidi yang melekat pada barang atau subsidi harga, menjadi subsidi atau bantuan yang melekat pada penerima. Jadi pada rumah tangga," kata Bambang.

Dirinya menambahkan, peran perbankan dalam membantu penyaluran subsidi lewat voucher sangat penting. Dengan peran perbankan memperluas akses keuangan maka diharapkan persentase inklusi keuangan di Indonesia dapat meningkat.

"Dalam peralihan ini mau tidak mau peran sektor perbankan menjadi sangat penting, atau dengan kata lain upaya ini bisa berhasil kalau keuangan inklusif kita gunakan sebaik mungkin," ujar Bambang.

Bambang menargetkan di tahun 2019, sistem subsidi menggunakan voucher akan berjalan secara penuh. Sehingga akses keuangan masyarakat di berbagai daerah Indonesia dapat meningkat.

"Ke depannya secara bertahap mudah-mudahan 2019. Mudah-mudahan kita punya sistem subsidi yang mayoritas tidak lagi berbasis kepada barang tapi sudah melekat kepada penerimannya. Jadi istilahnya government to people bisa melekat," ungkap Bambang. (drk/drk)

Hide Ads