Dengan adanya penurunan suku bunga kartu kredit ke 2,2%, pembiayaan menggunakan kartu kredit akan meningkat. Sebelumnya penerapan suku bunga kartu kredit sebesar 2,95% sudah diterapkan sejak 2013.
"Dengan saat ini pemerintah menggalakkan bunga kredit semakin rendah dan juga memberikan keleluasaan buat customer untuk mendapatkan pembiayaan dari kartu kredit. Maka mungkin itu sebagai dasarnya kenapa diturunkan. Saya belum tahu berapa, namun akan diturunkan," jelas Direktur Bank BCA Santoso di Menara BCA, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu dampak ada karena terutama bank-bank yang relatif lebih kecil. Karena industri berbagai macam, ada portofolio 60-70% adalah revolver. Transactor itu adalah saya nasabah kartu kredit tapi bayar lunas terus. Revolver saya bayar tapi nggak lunas. Bisa 10% minimum atau sebagian, tapi itu kategori revolver," tutur Santoso.
Dirinya menambahkan bahwa penerimaan bank dari turunnya suku bunga kartu kredit akan berkurang hingga 30%. Kemudian pengguna kartu kredit yang biasa mencicil tagihan akan membayar tagihannya dalam satu kali saja.
"Yang tadi saya katakan industri rata-rata 60-65% berada di revolver. Tentu bank-bank yang berada di revolver besar akan ber-impact, karena penurunan ini bisa 30%. Jadi revenue dari interest akan terkena dampaknya," ujar Santoso. (dna/dna)











































