Dalam survei tersebut, terlihat Indeks Ekspektasi Harga dalam tiga bulan mendatang sebesar 168,7 atau lebih tinggi dibandingkan 151,1 pada kuartal sebelumnya.
"Kenaikan harga tersebut memang siklus musiman akhir tahun, di mana ketika Desember selalu ada kenaikan harga," ujar Hendy Sulistiowati, Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI, dalam jumpa pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Kamis (6/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi harga memang naik, tapi itu bukan sesuatu kenaikan 15% atau signifikan sehingga mempengaruhi daya beli. Masih terkendali dan masyarakat masih mampu," terang Hendy.
Dalam survei tersebut, juga disertakan terkait kondisi keuangan rumah tangga. Pada September 2016, pendapatan konsumen untuk digunakan terhadap konsumsi turun 0,5% menjadi 70,4% dan porsi pembayaran cicilan pinjaman terhadap pendapatan turun 0,5% menjadi 11,9%.
"Agak berbeda, porsi tabungan terhadap pendapatan meningkat 1,1% menjadi 17,8%," imbuhnya.
Dalam enam bulan mendatang diperkirakan jumlah tabungan akan terus meningkat, namun tidak setinggi periode sebelumnya. Ini sejalan dengan melemahnya espektasi terhadap penghasilan. "Tetap akan ada pertumbuhan jumlah tabungan dalam enam bulan nanti," tegas Hendy. (mkl/wdl)











































