Para pedagang valuta asing (valas) mulai berhenti menjual rupee pecahan 500 dan 1.000. Sebab, dua pecahan rupee tersebut hanya bisa ditukar di India saja.
Salah satu warga negara India yang jadi pedagang valas di Abu Dhabi, Sudhir Kumar Shetty, sudah berhenti menjual rupee sejak aturan penarikan berlaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku terpaksa harus pulang ke India atau mengirim perwakilan untuk menukarkan stok uang rupee pecahan 500 dan 1.000 milik perusahaannya.
Pemerintah setempat mengeluarkan kebijakan ini demi memberantas korupsi, uang palsu, serta penimbunan uang secara ilegal.
"Hanya gara-gara segelintir orang kaya, semua orang jadi repot," kata Sushil Jadhwani dari 7 Star Money Exchange di Hong Kong.
Namun Perdana Menteri India Narendra Modi menilai situasi yang terjadi sekarang ini berbeda dengan pandangan para warga India lain.
"Sekarang ini rakyat miskin bisa tidur dengan tenang, sementara orang-orang kaya sibuk mencari obat tidur," lata Modi dalam pidatonya kemarin.
Padahal situasi yang terjadi sebaliknya, warga India justru berbondong-bondong menukar uang ke bank. Antrean mengular pun terjadi di bank-bank lokal.
Penarikan pecahan 500 dan 1.000 rupee itu juga membuat orang susah belanja. Apalagi bagi Anda yang hendak bepergian ke India, Dubes RI untuk India sudah meminta jangan bawa rupee dari luar India.
Baca Juga: "Nasib Orang Indonesia Bawa Rupee dari Jakarta Ditolak di India" (ang/dnl)











































