Ada Isu Rush Money, Masyarakat Diminta Tak Tarik Dana dari Bank

Ada Isu Rush Money, Masyarakat Diminta Tak Tarik Dana dari Bank

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Senin, 21 Nov 2016 16:36 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra
Jakarta - Beredar ajakan kepada masyarakat untuk menarik dananya secara ramai-ramai atau rush money dari bank. Ajakan penarikan dana dari bank tersebut terkait adanya rencana aksi demonstrasi pada tanggal 25 November ini.

Menurut Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Brigjen Agung Setya, tindakan penarikan dana dari bank secara besar-besaran akan merugikan masyarakat. Sehingga masyarakat diminta untuk tidak mudah terpengaruh terhadap ajakan tersebut karena bisa merugikan diri sendiri.

"Sehingga kemudian hal yang perlu disikapi agar masyarakat tidak mengikuti, karena merugikan diri masing-masing nasabah bank rush money ini," jelas Agung saat jumpa pers di Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirinya menambahkan, kondisi perbankan saat ini sangat baik. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir dananya akan hilang.

"Ini hal yang kemudian kita tahu rush money ajakan keliru terkait kondisi perbankan saat ini baik atau bagus-bagusnya," kata Agung.

"Perbankan dan likuiditas bank normal, sangat baik, kondisi ekonomi dan mendukung kegiatan ekonomi Indonesia," lanjut Agung.

Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menjamin kondisi perbankan saat ini sangat baik.

"Stress test likuiditas semua dijalankan sistem perbankan kita, tidak perlu menambahkan lagi atau menanggapi. Kembali saya ingin tekankan rush money akan merugikan nasabah sendiri," tutur Agung. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads