Kepala Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida mengungkapkan, sejumlah sistem perizinan yang dikeluarkan OJK dibuat untuk dapat mendorong perekonomian RI menjadi lebih berkembang.
Tahun 2016, pertumbuhan ekonomi dunia 3,1%, di 2017 diprediksikan 3,4%. Indonesia tahun ini 4,7%, dan diprediksikan 2017 akan menjadi 5%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka dari itu, kata Nurhaida, OJK berusaha untuk meluncurkan program atau sistem baru yang bisa meningkatkan layanan ke masyarakat utamanya di sektor jasa keuangan.
Dengan Sistem Perizinan dan Registrasi Integrasi (SPRINT) yang dikeluarkan OJK, menjadi bagian dari OJK dalam mendukung upaya pemerintah memberikan kemudahan layanan perizinan.
"Di level nasional pemerintah sudah berupaya sangat maksimal, dan hasilnya sangat baik, terkait peringkat Indonesia di EoDB (Ease of Doing Bussiness). Tahun 2015 peringkat 116, dan tahun 2016 menjadi 91. Itu pertumbuhan yang cukup signifikan," kata dia.
"Dengan SPRINT, proses perizinan akan dilakukan secara simultan, dan itu hanya melalui single window. Ini diharapkan meningkatkan pelayanan dan membantu pemerintah dalam perkembangan ekonomi," tuturnya
Diketahui, hingga saat ini setidaknya ada delapan jenis perizinan interkoneksi, yaitu perizinan bancassurance, perizinan penjualan reksa dana melalui bank selaku APERD, perizinan pendaftaran akuntan publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP), perizinan obligasi lembaga jasa keuangan (LJK), perizinan merger LJK, perizinan akuisisi LJK, perizinan konsolidasi LJK, dan perizinan go public LJK.
Dari delapan perizinan tersebut, OJK telah menyusun tiga dari delapan perizinan tersebut, yang dibuat menjadi program kerja untuk mengintegrasikan perizinan interkoneksi tersebut ke dalam suatu wadah virtual single window (dalam bentuk SPRINT), antara lain, SPRINT bancassurance, SPRINT penjualan reksa dana melalui bank selaku APERD, SPRINT pendaftaran akuntan publik dan kantor akuntan publik (KAP). (drk/drk)











































