Beberapa proyek 2017 yang akan dikembangkan melalui pinjaman tersebut seperti pengembangan jalur kereta double track Sumatera Selatan (Sumsel), dari Area Pertambangan Bukit Asam di Tanjung Enim Baru ke Tarahan, Lampung.
Penandatanganan Perjanjian Pinjaman Transaksi Khusus itu dilakukan oleh SEVP Corporate Bankin, Bank Mandiri, Alexandra Askandar, dan Direktur Keuangan KAI, Didiek Hartantyo, di Plaza Mandiri, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berkomitmen untuk terus mendukung proyek-proyek strategis nasional. Pengembangan jalur double track Sumatera Selatan ini sangat penting karena dapat mempercepat pengiriman batu bara dari PTBA ke PLTU Tarahan dan PLTU Suralaya," kata Alexandra Askandar, di Plaza Mandiri, Jakrta, Selasa (27/12/2016).
Alexandra mengatakan kerja sama tersebut dimaksudkan juga sebagai wujud sinergi dua BUMN dalam mengakselerasi pengadaan sejumlah infrastruktur yang diyakini akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi nasional demi terciptanya kemandirian ekonomi Indonesia.
Hingga Oktober 2016, komitmen pembiayaan Bank Mandiri ke sektor infrastruktur mencapai Rp 96,9 triliun, meningkat 53% secara tahunan atau year on year (yoy). Dari nilai tersebut, komitmen pembiayaan terbesar diberikan ke proyek-proyek di sektor transportasi yang mencapai Rp 37,1 triliun dan proyek pembangkit tenaga listrik sebesar Rp 32,1 triliun.
Adapun komitmen pembiayaan Bank Mandiri pada sektor perkeretaapian hingga akhir Desember 2016 ini telah mencapai Rp 4,8 triliun.
"Bank Mandiri akan terus memperkuat posisinya sebagai bank pembiayaan korporasi. Kredit korporasi sampai triwulan III tahun 2016 tercatat sebesar Rp 212,4 triliun atau naik 14,3% yoy," Alexandra menambahkan. (hns/hns)











































