"Kami perkirakan pertumbuhan kita bisa mencapai 50%, ini suatu pertumbuhan yang baik," kata Direktur Utama Peruri, Prasetio, saat Media Visit ke Pabrik Pencetakan Uang Peruri di Karawang Timur, Rabu (18/1/2017).
Prasetio menyebutkan, realisasi pendapatan pada 2016 sebesar Rp 2,5 triliun, dengan target tersebut diperkirakan pendapatan perusahaan pelat merah ini menjadi Rp 4 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 2017, Peruri akan mencetak uang kertas sebanyak 12,9 miliar bilyet atau lembar, dan uang logam sebanyak 2,5 miliar keping. Penugasaan ini berdasarkan PP Nomor 32 Tahun 2006 tentang perusahaan umum percetakan uang Republik Indonesia.
"Kita juga cetak dokumen sekuriti seperti paspor, pita cukai, materai, sertifikat, buku tanah, perangko. Itu yang dicetak di kita berdasarkan PP 32," tambahnya.
Penugasaan kepada Peruri hanya dalam pencetakan uang saja, untuk bahan baku seperti kertas dan logam sudah disediakan langsung Bank Indonesia.
"BI biasanya meminta kita untuk melakukan uji mutu dan tes cetak. Kalau hasilnya baik, maka BI baru secara governance akan men-supply secara besar-besaran," jelasnya. (ang/ang)











































