BNI juga telah menghimpun dana repatriasi sebesar Rp 11,23 triliun melalui lebih dari 300 transaksi pembukaan rekening khusus atas pengalihan dana repatriasi dari luar wilayah NKRI untuk diinvestasikan ke dalam wilayah NKRI.
"Selama program tersebut berjalan, BNI senantiasa melakukan edukasi kepada masyarakat, khususnya nasabah, untuk berpartisipasi aktif dalam program Tax Amnesty," ujar Corporate Secretary BNI Kiryanto dalam keterangannya kepada detikFinance, Jakarta, Rabu (1/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para peserta tax amnesty juga antara lain menanamkan dananya pada produk BNI Taplus Bisnis yang merupakan produk simpanan khusus bagi pelaku usaha.
Ini menjadi salah satu pertanda adanya itikad baik untuk memutar dana repatriasi tersebut ke dunia usaha. Dana repatriasi juga ditanamkan pada produk-produk Wealth Management, seperti Emerald Saving.
Kiryanto mengungkapkan, realisasi tax amnesty yang dilaksanakan melalui BNI tersebut menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dan menjadi salah satu bukti bahwa program pemerintah ini cukup sukses. Sejak periode pertama pelaksanaan tax amnesty, sudah banyak wajib pajak yang memanfaatkan program pengampunan pajak tersebut.
Untuk mendukung pelaksanaan tax amnesty, BNI juga menambah jumlah outlet yang beroperasi pada tanggal 31 Desember 2016 yang jatuh pada hari Sabtu. Terdapat sebanyak 182 outlet yang beroperasi pada tanggal tersebut yang dapat melayani setoran Penerimaan Negara hingga pukul 15.00 WIB.
Per 27 Februari uang tebusan yang masuk ke negara sebesar Rp 112 triliun. Dengan demikian, target tebusan tax amnesty masih kurang Rp 53 triliun dari target pemerintah Rp 165 triliun.
Lalu, realisasi total harta yang diungkap sebesar Rp 4.413 triliun, dengan surat pernyataan harta (SPH) yang diterbitkan sebanyak 707.000 dengan jumlah wajib pajak yang ikut sebanyak 682.822. (ang/ang)