RI Gandeng BUMN China Jaring Investor Asing

RI Gandeng BUMN China Jaring Investor Asing

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 18 Apr 2017 15:36 WIB
RI Gandeng BUMN China Jaring Investor Asing
Foto: Danang Sugianto/detikFinance
Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hari ini menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan China Export and Credit Insurance Corporation (Sinosure). Kerjasama tersebut dalam rangka mempromosikan peluang investasi di Indonesia khususnya kepada dunia usaha China.

MoU tersebut ditandatangani oleh Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Azhar Lubis dan Vice President Sinosure, Zha Weimin, di Gedung BKPM, Selasa (18/4/2017).

Azhar menjelaskan, Sinosure merupakan BUMN China yang bergerak di bidang pemberian asuransi dan pinjaman untuk investasi. Sehingga mereka memiliki data nasabah potensial yang bisa dijaring oleh BKPM masuk ke Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BKPM MoU dengan BUMN China, SinosureBKPM MoU dengan BUMN China, Sinosure Foto: Danang Sugianto/detikFinance

"Jadi mereka kasih pinjaman untuk trading dan juga untuk FDI (foreign direct investment). Jadi BKPM dan Sinosure bekerja sama untuk memberikan informasi tatap muka dengan klien mereka yang berminat investasi di Indonesia," terang dia.

Baca juga: Kepemilikan Asing Bisa 100% di Asuransi China, Sri Mulyani: Sangat Cerdas

Azhar juga menjelaskan, sejak akhir Maret 2017 Sinosure telah mendukung kegiatan ekspor dan investasi dari China ke Indonesia dengan total nilai US$ 9,5 miliar untuk 41 proyek jangka panjang dan 47 jangka menengah.

Dari angka itu Sinosure sudah memfasilitasi pinjaman sebesar US$ 5,4 miliar untuk proyek-proyek pembangkit listrik, pertambangan, telekomunikasi transportasi, pertanian dan real estate.

BKPM MoU dengan BUMN China, SinosureBKPM MoU dengan BUMN China, Sinosure Foto: Danang Sugianto/detikFinance

Untuk menindaklanjuti MoU tersebut BKPM dan Sinosure akan mengadakan berbagai pertemuan dengan para nasabahnya, baik nasabah yang belum masuk ke Indonesia ataupun yang sudah berinvestasi di Indonesia.

"Diharapkan BKPM bisa dapat calon investor potensial yang sudah mereka saring," imbuhnya

Menurut Azhar, China memang merupakan salah satu negara potensial untuk menjaring investor. Pada 2015 realisasi investasi dari China sebesar US$ 628 juta, lalu di 2016 meningkat menjadi US$ 2,6 miliar.

"Jadi ini ini naik hampir 3 kali lipat, yang semula peringkat ke 9 menjadi peringkat 3 setelah Singapura dan Jepang. Jadi ini sangat kita harapkan terjadi peningkatan lagi," pungkasnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads