Pertumbuhan laba bersih tersebut didukung oleh pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income yang meningkat 9,1% menjadi Rp 3,1 triliun serta penurunan pada biaya pencadangan sebesar 19,5%.
"Kami senang dengan capaian kinerja pada kuartal pertama 2017 ini di tengah kondisi perekonomian dan usaha yang menantang," kata Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor M. Siahaan, dalam keterangan tertulis, Kamis (27/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah kredit bruto yang disalurkan tumbuh 2,9% mencapai Rp 175,98 triliun per 31 Maret 2017. Dari total penyaluran kredit tersebut, kredit konsumer tercatat Rp 51,14 triliun (29%), dan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mencapai Rp 34,79 triliun (20%).
Adapun sisanya berasal dari wholesale banking, yang terdiri dari kredit korporasi R p60,77 triliun (35%) serta kredit komersial sebesar Rp 29,28 triliun (16%).
"Kami menawarkan bunga KPR menurun yang menarik selama 5 tahun berturut-turut kepada nasabah, yaitu 7,15% fixed pada tahun pertama dan kedua, 6,90% fixed pada tahun ketiga dan keempat, serta 6,65% fixed pada tahun kelima. Inovasi ini memberikan kepastian kepada nasabah dengan menurunnya bunga KPR selama masa 5 tahun tersebut," tambah Tigor. (ang/dnl)











































