Namun Ketua Komisi XI DPR RI Melchias Markus Mekeng menganggap niatan BI itu tidak serius. Sebab belum ada tindakan nyata dari BI seperti melakukan sosialisasi.
"Masuk prolegnas tahun ini susah ya, dia (BI) cuma asal ngomong, tidak serius. Dia harus sosialisasi dulu dong jangan sampe masyarakat kaget uangnya jadi Rp 1. Menurut mereka (BI) bagus, tapi menurut rakyat belum tentu. Lah nanti kalau rakyat ambil lagi duitnya dia puter lagi jadi dolar kan kalau dolarnya melejit makin nyemplung," tuturnya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (31/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Apa Pentingnya Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1? |
Mekeng juga meragukan soal transisi yang dibutuhkan BI untuk melakukan redenominasi selama 7 tahun. Menurutnya dalam waktu yang cukup lama itu banyak kemungkinan bisa terjadi.
"Siapa yang bisa prediksi 7 tahun. Jangankan untuk redenominasi, APBN kita aja selalu ada perubahankan. Belum bisa diprediksi yang tepat," imbuhnya.
Baca juga: Jadi Kapan BI Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1? |
Mekeng menilai salah jika BI beralasan untuk merealisasikan rencana redenominasi karena kondisi makro yang stabil. Sebab pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih ditopang oleh daya beli masyarakat yang sangat rentan.
"Inflasi rendah ini bukan karena hebatnya BI. Memang ada perannya tapi kan ini juga karena ekonominya lagi slow, ekspor impor drop ya itu mempengaruhi inflasi kita. Pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh 5-5,1% kan karena ekonomi rakyatnya masih bekerja jual beli tahu, jual beli segala macem. Coba kalau rakyatnya sudah tidak ada kerjaan ekonominya langsung anjlok," tandasnya. (mkj/mkj)











































