Penyaluran KUR ke sektor produktif seperti sektor pertanian, perikanan, hingga sektor industri pengolahan juga menjadi pembahasan di rapat koordinasi yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Direktur Ritail Banking Bank Mandiri, Tardi menyebutkan, pembahasan dalam pertemuan tersebut mengatur strategi penyaluran KUR yang menyasar pada sektor produksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tardi menyebutkan, strategi untuk menyasar sektor produksi dengan melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan yang bersedia menjadi penyalur langsung ke sektor produksi.
"Kerja sama dengan perusahan yang gede-gede supaya bersedia jadi offtaker dan advicer kan di sektor produktif yang paling susah itu kan dasar, kalau ada offtaker-nya aman," jelasnya.
Tardi memastikan sampai Mei 2017 telah menyalurkan KUR sebesar Rp 4,75 triliun dari total anggaran Rp 13 triliun. Di mana, penyaluran KUR ke sektor produktif sudah mencapai 42%.
Di tempat terpisah, Direktur Bank BNI Catur Budi Harto mengatakan, target penyaluran KUR Bank BNI hingga akhir tahun sebesar Rp 12 triliun.
Upaya yang dilakukan pun sama dengan melakukan kerja sama dengan korporasi yang bersedia menyalurkan langsung ke debitur. Bank BNI, kata Catur, telah menyalurkan sebesar 38% ke sektor produktif, namun dia masih enggan menyebutkan berapa angka realisasi penyaluran KUR.
"Tadi diminta yang proporsi sektor produksi dan perdagangan 40%, tapi average sudah 38% sampai hari ini kok, kita siap. Kan kami ada sistem itu kayak di Jawa Timur ada kartu tani," tutup Catur. (mkj/mkj)











































