Target KAR yang ditetapkan itu lebih tinggi 10% dibandingkan dengan penyaluran KAR BTN hingga Desember 2016 sebesar Rp 8,02 triliun. KAR sendiri merupakan fasilitas kredit dengan jaminan rumah tinggal, apartemen, ruko ataupun rumah kantor.
"Untuk mencapai target tersebut kami terus meningkatkan promosi, termasuk melalui pemberian apresiasi bagi debitur setia kami," kata Direktur Consumer Banking BTN Handayani di Menara BTN, Jakarta, Senin (5/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka akan mendapatkan produk khusus fasilitas kredit tambahan melalui mekanisme kompensasi dan top up dengan KAR BTN. Pada mekanisme kompensasi, debitur bisa mendapat kredit baru untuk melunasi pinjaman yang lama. Nantinya, selisih antara pinjaman baru dan lama tersebut, bisa diambil dalam bentuk uang tunai.
Sementara, untuk mekanisme top up, debitur bisa mendapatkan pinjaman baru dengan nilai sebesar selisih antara plafon kredit lama dengan posisi pinjaman saat ini. Pada kredit baru tersebut, seluruhnya dikenakan suku bunga promo mulai 10,5%-11,5%.
"Pada program ini, Bank BTN juga menawarkan proses persetujuan yang cepat. Kami pun memberikan diskon biaya provisi dan administrasi sebesar 50%, serta jangka waktu pinjaman hingga 15 tahun," tambah Handayani.
Selain itu, BTN juga memberikan fasilitas Kredit Ringan (Kring Prima) khusus bagi debitur KPR dan KPA. Lewat fasilitas ini, debitur bisa mendapatkan pinjaman tambahan maksimal Rp 150 juta dengan jangka waktu paling lama 8 tahun.
Handayani mengungkapkan pada promo fasilitas Kring Prima tersebut, Bank BTN memastikan proses cepat, mudah dan tanpa memerlukan SK Pegawai. Bank BTN juga memberikan diskon biaya provisi dan administrasi sebesar 50%.
"Bagi PNS dan karyawan BUMN, kami juga memberikan bunga khusus sebesar 8,25%-10,25%. Kemudian, bagi pekerja swasta lainnya, bunga yang ditawarkan berkisar 8,75%-10,5%," tambahnya.
Dalam program ini Handayani menargetkan akan ada penambahan penyaluran kredit sebesar Rp 600 miliar. Sementara hingga April 2017, BTN telah menyalurkan kredit sebesar Rp 170,45 triliun. Angka itu tumbuh 18% dibanding periode Januari-April 2016 sebesar Rp 144,57 triliun.
Per April 2017, BTN juga telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp 157,52 triliun atau naik 21,82% dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 129,29. Sementara per April 2017 laba bersih perseroan mencapai Rp 788,4 miliar. (dna/dna)











































