Namun mencari modal bukan perkara yang mudah. Apalagi jika ingin mendapatkan pinjaman dari bank, dibutuhkan persyaratan dan proses verifikasi yang panjang.
Seorang pengusaha penginapan di Bali Barat, I Ketut Tunas Asmarajaya berhasil memperoleh kredit modal kerja (KMK) dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Bahkan pemilik dari penginapan Tirta Sari Bungalows ini sudah 3 kali mendapatkan pembiayaan dari BNI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tunas mengatakan, untuk membuat perbankan tertarik memberi kredit, sang pengusaha harus memastikan terlebih dahulu bisnisnya sudah berjalan dan berpotensi berkembang. Jadi jangan harap jika kita mengajukan pinjaman namun bisnisnya baru berupa rencana.
"Saya usaha dari nol, waktu itu tidak berani mengajukkan pinjaman besar. Bank biasanya paling cepat itu kalau sudah ada bisnisnya, bukan baru rencana," imbuhnya.
Tunas menjalankan bisnis perhotelan sejak 2007. Kala itu dia membangun penginapan kecil-kecilan yang hanya berisi 3 kamar di Desa Pemuteran, Kabupaten Buleleng, Bali Barat.
Meski kala itu bisnisnya sudah berjalan, dirinya mengaku masih belum yakin untuk mengajukan pinjaman ke bank. Dia masih menggunakan modal pribadi untuk mengembangkan penginapannya. Sebab dia punya lahan seluas 6 hektar (ha) dan saat itu hanya terpakai 1 ha.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya penginapannya berkembang hingga memiliki 7 kamar. Penginapannya juga mulai dikenal oleh wisatawan asing. Okupansinya juga mencapai 70%. Di titik itulah dia berani mengajukan pinjaman ke bank.
"Saat itu kita sempat kekurangan kamar bahkan. Nah kita mau tambah kamar, tapi modal enggak ada. Baru saat itu kita datangkan bank, kita jelaskan rencana pengembangan bisnis kita. Mulai dari penambahan kolam renang, spa, dengan ausmsi kebutuhan segini. Ada beberapa bank yang kita tawarkan kebetulan BNI yang menyambut," terangnya.
Intinya, kata Tunas, sebelum mengajukan pinjaman dari bank pastikan dulu bisnis Anda sudah berjalan dan berpotensi berkembang. Kedua persiapkan dengan matang konsep pengembangan bisnis Anda, sehingga sesuai dengan jumlah pengajuan pinjaman.
Selain itu tentunya sebisa mungkin harus melakukan pembayaran kredit secara teratur. Sebab jika pembayaran lancar maka bank berpotensi kembali menyalurkan kredit. Seperti Tunas yang mendapatkan KMK dari BNI sebanyak 3 kali.
Kini Tirta Sari Bungalows milik Tunas sudah semakin melebar hingga memili 22 kamar dengan fasilitas lengkap seperti spa dan kolam renang. Omzet per bulan dari penginapannya itu mencapai Rp 500-600 juta. Bahkan dia kini sudah bisa mengakuisisi 2 penginapan baru dan lini bisnis lainnya, yakni mini market. (mca/mca)











































