Seperti dikutip dari siaran pers, Senin (31/7/2017), pendapatan bunga bersih tumbuh 4,6% menjadi Rp 1,8 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,7 triliun.
Fee base income bank swasta itu tumbuh 12,4% menjadi Rp 979,8 miliar dari Rp 872,1 miliar di paruh pertama tahun lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tengah kondisi ekonomi yang masih cukup menantang, kredit Bank Mega tumbuh 6,42% menjadi Rp 30,1 triliun dari Rp 28,3 triliun di akhir Desember 2016.
Pertumbuhan terbesar yaitu pada segmen joint financing sebesar 22% dan komersial 19% dan korporasi 7%. Bank Mega terus meningkatkan kualitas asetnya dengan fokus pada penyaluran kredit kepada perusahaan yang telah memiliki track record yang baik.
Dana Pihak Ketiga tumbuh 3,3% menjadi Rp 52,8 triliun dari Rp 51,1 triliun di akhir 2016, dan dikontribusikan oleh kenaikan dana murah yaitu peningkatan pada giro yang tumbuh 38,8% menjadi Rp 7,7 triliun dari Rp 5,6 triliun pada akhir Desember 2016.
Rasio kecukupan modal Bank Mega (capital adequacy ratio/CAR) tercatat sebesar 24,02%. Rasio NPL (gross) juga terjaga dengan baik yaitu sebesar 3,15% dan NPL (nett) sebesar 2,33% yang berada di bawah batas maksimum yang ditentukan regulator yaitu 5%. (ang/dnl)











































