Di hari keempat pelaksanaannya Jumat (11/8), BNI mengajak para peserta SMN asal Sumatera Barat ke Rumah Kreatif BUMN (RKB) Sleman.
Arif Suwasono selaku Pemimpin BNI Wilayah Yogyakarta menuturkan, RKB Sleman merupakan sebuah wadah hasil kerja sama BNI dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman yang dibangun untuk memecahkan masalah-masalah UMKM melalui pelatihan dan pendampingan untuk agar hasil olahan dan kerajinan UMKM Sleman dan sekitarbya bisa dipasarkan hingga skala internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mengunjungi RKB Sleman, para peserta juga diajak untuk berwisata sejarah ke Kraton Yogyakarta, Istana Presiden Gedung Agung, Benteng Vredeburg serta berlatih di Sanggar Tari Pujokusuman. Di Kraton Yogyakarta, selain berkeliling melihat arsitektur khas di dalam tembok istana, mereka juga mendapat penjelasan tentang keberadaan kraton lengkap beserta sejarahnya.
Sedangkan di Gedung Agung, mereka mendapat penjelasan tentang fungsi istana yang menjadi tempat tinggal Presiden Republik Indonesia jika sedang berada di Yogyakarta. Mereka juga diajak berkeliling ke sejumlah ruangan bersejarah di gedung ini serta melihat berbagai koleksi lukisan dari para maestro lukis Indonesia yang karyanya dipajang di Gedung Agung. Sedangkan saat berada di Benteng Vredeburg yang berseberangan dengan Gedung Agung, para peserta berkeliling ke bangunan bergaya kolonial tersebut. Mereka juga menyaksikan diorama yang menceritakan tentang pertempuran merebut kemerdekaan yang berlangsung di kota.
Pengalaman Berharga
Seprah Madeni, salah satu pelajar berprestasi di SMAN 7 Padang yang terpilih untuk mengikuti program SMN ini menuturkan dari kunjungan ini dirinya bisa mendapatkan pengalaman berharga dan menarik. Kunjungan ke RKB Sleman ini dapat memberikan inspirasi, memancing kreativitas serta memotivasi anak didik peserta SMN untuk bisa berwirausaha secara umumnya dan dapat memasarkannya secara digital.
"Di Sumatera Barat sebenarnya juga banyak hal serupa seperti yang ada di Sleman. Tapi belum ada kunjungan semacam ini untuk bisa menyaksikan langsung proses yang dikerjakan untuk meningkatkan kualitas pelaku UMKM. Dengan adanya kegiatan semacam ini tentunya bisa ditiru untuk mengeksplor Sumatera Barat," tambah Seprah.
Anggi Destia Fahrurrozi, salah satu siswi asal Padang yang bersekolah di SMA 1 Kinali Sumatera Barat, mengungkapkan rasa senangnya setelah beberapa hari berada di Yogyakarta. Anggi yang memiliki bakat di bidang pencak silat ini mengatakan bahwa dirinya memanfaatkan waktu sebaik-baiknya selama berada di Yogyakarta untuk bisa menyerap banyak hal yang bisa dilakukan saat pulang ke Sumatera Barat.
"Harapannya dengan adanya acara ini saya bisa lebih mengenal budaya, tradisi serta segala hal yang ada di sini. Pada saat cultural perform nanti, saya bersama para peserta lain akan menyuguhkan Silat Randai yang merupakan kolaborasi silat dan tari," tutup Anggi.
Saat berada di RKB Sleman, 20 siswa dan siswi asal Sumatera Barat diperkenalkan dengan segala hal terkait proses yang dilakukan di tempat ini. Setelah diterangkan tentang proses produksi dan cara pemasaran secara digital, para peserta tersebut juga diajak untuk berkeliling showroom yang menyediakan hasil produksi UMKM. Bahkan sebagian dari mereka juga membeli benda-benda seni serta cinderamata sebagai oleh-oleh saat mereka pulang ke kampung halamannya. (mca/mca)