Direktur Operasional I Indonesia Eximbank Dwi Wahyudi mengatakan skema perdagangan ini bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan komoditas kedua negara.
Dia mengatakan, kerja sama Indonesia dan Nigeria. Indonesia akan mengirimkan crude palm oil (CPO) dan produk turunannya. "Pasar di Nigeria sangat besar, kebutuhan minyak goreng di sana juga besar jadi Indonesia bisa kirim CPO untuk produk turunannya," kata Dwi Wahyudi kepada detikFinance, Rabu (23/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tergantung kebutuhan mereka ya, misalnya karet untuk ban, lalu ada pembicaraan untuk timah dan kami juga tawarkan yang lain seperti kereta api," ujar dia.
Menurut Dwi skema ini juga tergantung dengan supply and demand komoditas yang disediakan. Jadi kedua negara harus mempelajari apa saja yang dibutuhkan masing-masing negara.
"Jadi kami juga mempelajari tak hanya dari sisi penjual saja, tapi dari sisi pembeli juga, supaya seimbang kedua negara," ujar dia.
Dwi menjelaskan, skema counter trade ini sudah diinisiasi sejak awal tahun. Indonesia Eximbank mulai mempelajari kebutuhan negara-negara yang berpotensi menggunakan skema ini.
Setelah memetakan kebutuhan, pihaknya mulai memberanikan diri menyampaikan ke Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar Negeri terkait skema ini. Agar skema goverment to goverment (G to G) bisa dijalankan. Baru kemudian dilanjutkan dengan skema business to business (B to B).
"Awal tahun kami mulai set, kemudian kebutuhannya seperti apa kami pelajari. Akhir tahun ini harus selesai supaya lebih mudah," ujarnya.
Dia menjelaskan, saat ini contoh negara yang sukses menggunakan skema counter trade ini adalah China dan India. Dan Indonesia akan mempelajari cara-cara kedua negara tersebut bekerja sama. (dna/dna)











































