Jemaah Minta Rumah dan Barang Mewah Bos First Travel Dijual Buat Refund

Jemaah Minta Rumah dan Barang Mewah Bos First Travel Dijual Buat Refund

Angga Aliya ZRF - detikFinance
Rabu, 23 Agu 2017 20:02 WIB
Foto: Mengintip Gaya Hidup Bos First Travel Saat Berlibur di Eropa (dok Facebook)
Jakarta - Mewahnya gaya hidup Bos First Travel, pasutri Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan, membuat jemaah geram. Betapa tidak, sudah hidup bermewah-mewah tapi mereka tidak bisa mengembalikan dana jemaah ketika terjadi masalah.

Jemaah pun mendorong supaya rumah mewah di kawasan Sentul hingga tas branded yang dimiliki Anniesa bisa dilelang. Nanti uang hasil lelang dapat digunakan untuk refund (mengembalikan) dana jemaah.

Salah satu jemaah umrah First Travel dari Depok, Ami, merasa kesal dengan gaya hidup dua pasutri yang diduga menggelapkan uang jemaah itu. Ia juga berharap aset-aset pasutri itu bisa segera dijual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mestinya aset-asetnya dilelang saja supaya uang jemaah bisa dikembalikan. Hidup mewah kok dari hasil tipu-tipu," kata Ami saat dihubungi detikFinance, Rabu (23/8/2017).

Dia mengatakan, ia sangat sedih dan hanya bisa mengurut dada saat melihat berita soal mewahnya isi rumah bos First Travel itu.

"Apalagi gordennya saja seharga Rp 750 juta, mahal sekali itu," ujarnya.

Senada dengan Ami, Rachmawati juga mengaku kesal dengan kelakuan Andika dan Anniesa. Dia mengharapkan kedua orang tersebut bisa mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya kepada ribuan jemaah.

"Saya mau mereka dihukum seberat-beratnya dan denda sebesar-besarnya. Supaya bisa mengembalikan dana calon jemaah. Saya tidak rela, tidak ikhlas dunia akhirat, 7 turunan uang kami dipakai untuk hedon seperti itu," ujarnya.

Kemudian, jemaah lain, Ningsih mengungkapkan kecurigaanya seluruh usaha dan aset yang dimiliki oleh Andika dan Anniesa menggunakan dana jemaah.

"Karena mereka awalnya adalah pedagang pulsa handphone dan burger. Korbannya sudah puluhan ribu sepatutnya dihukum berat," ujarnya.

Dia mengaku kasihan dengan jemaah lain yang sudah menabung lama untuk bayar umrah ini. "Kasihan yang susah susah menabung tapi tidak berangkat. Mudah-mudahan bisa selesai masalah ini," imbuh dia. (ang/ang)

Hide Ads