Mengutip Reuters, ramalan ini karena bitcoin telah mengalami peningkatan signifikan dalam tiga hari terakhir. Memang, bitcoin sejak awal tahun telah melonjak lebih dari sepuluh kali lipat.
Berdasarkan data bitcoin.com (27/11) nilai bitcoin tercatat US$ 9.566 per keping atau setara Rp 129,4 juta. Lalu pada Bitstamp pasar bitcoin yang berbasis di Luxemburg sempat mencatatkan US$ 9.721 per keping, sebelum akhirnya merosot ke posisi US$ 9.600.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Data Coinbase tersebut menunjukan bitcoin terus diminati. Sepertinya bitcoin bisa tembus US$ 10.000," kata Milne seperti dikutip dari Reuters, Selasa (28/11/2017).
Peningkatan harga bitcoin ini disebut-sebut terjadi karena beberapa bulan terakhir ada berita yang menyebutkan akan ada pesaing bitcoin. CMR Group menyebutkan pesaing akan diluncurkan pada akhir tahun, meskipun belum ada tanggal yang pasti untuk peluncuran itu.
Sejauh ini, sejumlah investor memandang investasi tersebut terlalu volatile dan berisiko. Peluncuran the next bitcoin bisa memancing investor untuk menggeser portofolio investasinya.
"Janji futures bitcoin adalah supercharging atau kenaikkan harga yang cepat," kata founder Cryptocurrency Cryptocompare, Charles Hayter.
Memang, cryptocurrency ini pernah diprediksi akan tembus US$ 8.000 atau sekitar Rp 100 juta, dan ramalan tersebut jadi nyata pada sabtu pekan lalu.
Mengutip Bitcoin.com, harga bitcoin sabtu (25/11) tercatat US$ 8.236 per keping atau setara Rp 111,1 juta. Ini merupakan pertama kalinya, padahal bulan lalu Bitcoin sempat merosot ke posisi US$ 5.000. (mkj/mkj)