Karena itu, teknologi juga diprediksi akan mengurangi jumlah tenaga kerja untuk bagian front office dan customer service. Ekonom INDEF Bhima Yudhistira menjelaskan pegawai bank saat ini dituntut untuk memperbanyak skill alias keahlian, terutama keahlian digital.
"Pegawai harus banyak belajar di luar kompetensinya, karena posisi yang paling riskan diganti mesin adalah front office dan customer service," kata Bhima saat dihubungi detikFinance, Rabu (7/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Sumber Daya Manusia PT Bank CIMB Niaga Tbk Hedy Lapian menjelaskan secara umum berkurangnya jumlah karyawan adalah hal normal.
"Secara umum normal dan tidak ada kejadian yang mengkhawatirkan," kata Hedy.
Sama halnya dengan pekerjaan sektor lain. Hedy mengatakan perpindahan pegawai bank juga sangat cepat.
"Transfer pemain atau perputaran pegawai di industri perbankan memang sangat cepat. Jadi banyak bankir-bankir yang pindah dari bank satu ke bank lain," jelas dka.
Menurut Hedy di CIMB Niaga banyak melakukan internal development sendiri untuk pemenuhan kebutuhan pegawai.
"Kami juga memberikan training yang berkecukupan dan berkesinambungan untuk meningkatkan produktivitas karyawan," jelas dia.
Menurut dia, untuk meningkatkan kualitas dan loyalitas pegawai. Perseroan rutin melakukan pembinaan dan pelatihan untuk karyawan.
Baca juga: Jumlah Pegawai Bank Terus Berkurang |