Meski begitu ada juga bank yang memperkuat sumber daya manusianya di beberapa divisi, dan mengurangi SDM di divisi lainnya.
Pengamat menilai pegawai bank kini kompetisinya sudah semakin ketat. Jika tak mampu bersaing, mereka akan tersingkirkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta menarik soal pengurangan karyawan di bank seperti yang dirangkum detikFinance, Kamis (8/3/2018)
Bank Mengurangi Pegawai
Foto: dok BNI
|
detikFinance menghimpun dari sejumlah bank antara lain PT Bank Danamon Indonesia Tbk secara bank only (tidak termasuk anak usaha) jumlah pegawai Danamon periode 2017 tercatat 16.811 orang jumlah ini berkurang 6.021 jika dibandingkan periode 2016 sebanyak 22.832. Jumlah 22.832 juga turun 4.391 orang jika dibandingkan periode 2015 sebanyak 27.223.
Namun secara konsolidasi (termasuk anak usaha Adira Finance, Adira Quantum dan Adira Insurance) jumlah pegawai tercatat 36.410 orang jumlah ini juga berkurang 7.609 dibandingkan periode 2016 sebanyak 44.019. Penurunan jumlah pegawai paling banyak terjadi di level staf dan officer. Namun level manager justru mengalami peningkatan.
Selain Danamon, bank milik pemerintah yakni PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) juga mengalami penurunan jumlah pegawai. Dari laporan keuangan tahunan, jumlah pegawai Bank Mandiri secara total tercatat 38.307 orang berkurang 633 orang dibandingkan periode 2016 38.940.
Jumlah pegawai tetap Bank Mandiri tercatat 30.464 bertambah 440 orang dibandingkan periode 2016 sebanyak 30.034. Kemudian untuk pegawai kontrak periode 2017 tercatat 7.704 berkurang 990 orang dibandingkan periode 2016 8.694 orang. Sementara untuk pegawai trainee tercatat 136 orang.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) jumlah pegawai tercatat 27.209 berkurang 975 orang dibandingkan periode 2016 28.184 orang. Jumlah pegawai tetap BNI tercatat 24.641 meningkat dibandingkan tahun 2016 24.270 orang. Sedangkan untuk jumlah pegawai kontrak tercatat 2.568 turun dibandingkan periode 2016 3.914 orang.
Jumlah pegawai BNI yang termasuk kategori baby boomers tercatat 367 orang, untuk Gen X 10.768 orang dan Gen Y 16.074 orang.
Kemudian Maybank juga mengalami penurunan jumlah pegawai, pada 2017 berdasarkan laporan keuangan unaudited. Jumlah pegawai Maybank tercatat 6.727 orang turun 181 orang dibandingkan 2016 sebanyak 6.908. Jumlah ini juga turun 513 orang dibanding periode 2015 7.421 orang.
Posisi Pegawai Bank yang Terancam Musnah
Foto: Rachman Haryanto
|
Ekonom INDEF Bhima Yudhistira mengatakan tren efisiensi pegawai akan terus berlanjut ke depannya. Hal ini karena persaingan dengan financial technology (fintech) semakin ketat, otomatis bank harus mulai melakukan efisiensi.
Menurut Bhima posisi pegawai bank yang terancam digantikan oleh mesin adalah front office dan customer service. Namun bank masih membutuhkan pegawai untuk pos strategic management, IT Developer, dan fraud detector.
Menurut dia, faktor lain efisiensi adalah bank sedang mempersiapkan perjanjian kerja sama jasa keuangan di ASEAN. "Setelah melakukan ratifikasi perjanjian ini, bank lokal akan bersaing bebas dengan bank asing. Kuncinya adalah efisiensi dan investasi teknologi, ini yang harus dilakukan bank," kata Bhima.
Bhima menjelaskan, untuk mengantisipasi hal ini regulator terutama otoritas jasa keuangan (OJK) perlu mendorong bank agar memiliki rencana jangka panjang terkait program sumber daya manusia (SDM).
"Misalnya mendorong bank untuk merencanakan lebih matang untuk sumber daya manusianya, seperti peningkatan kapasitas pegawai, alih profesi dan pensiun dini," ujar dia.
Pengamat Ekonomi, Aviliani menjelaskan saat ini bank juga sudah mulai menggalakan branchless banking atau layanan perbankan tanpa kantor.
Aviliani juga menjelaskan memasuki era digital, bank juga sudah dan harus bekerja sama dengan financial technology. Menurut dia dengan kerja sama ini maka pekerja level front office bisa berkurang.
Harus Tingkatkan Skill
Foto: Grandyos Zafna
|
Karena itu, teknologi juga diprediksi akan mengurangi jumlah tenaga kerja untuk bagian front office dan customer service. Ekonom INDEF Bhima Yudhistira menjelaskan pegawai bank saat ini dituntut untuk memperbanyak skill.
"Pegawai harus banyak belajar di luar kompetensinya, karena posisi yang paling riskan diganti mesin adalah front office dan customer service," kata Bhima.
Dia menjelaskan, jika pegawai bank memiliki kemampuan lebih di bidang IT dan business development maka akan sesuai dengan kebutuhan bank ke depannya.
Direktur Sumber Daya Manusia PT Bank CIMB Niaga Tbk Hedy Lapian menjelaskan secara umum berkurangnya jumlah karyawan adalah hal normal. "Secara umum normal dan tidak ada kejadian yang mengkhawatirkan," kata Hedy.
Sama hal nya dengan pekerjaan sektor lain. Hedy mengatakan perpindahan pegawai bank juga sangat cepat.
" 'transfer pemain' atau perputaran pegawai di industri perbankan memang sangat cepat. Jadi banyak bankir-bankir yang pindah dari bank satu ke bank lain," jelas dia.
Menurut Hedy di CIMB Niaga banyak melakukan internal development sendiri untuk pemenuhan kebutuhan pegawai.
"Kami juga memberikan training yang berkecukupan dan berkesinambungan untuk meningkatkan produktifitas karyawan," jelas dia.