Menurut Pengamat Pasar Uang Farial Anwar, pemangkasan angka nol di rupiah memang sudah sangat penting dilakukan. Bahkan dia memandang besarnya nominal rupiah sudah memalukan.
"Itu memalukan sebenarnya. Saya sudah berkali-kali diskusi dengan BI. Alasannya kita lakukan redenominasi karena mata uang kita nilainya itu memprihatinkan. Kita sebagai bangsa kan malu masa US$ 1 nilainya sampai Rp 13.700," tuturnya saat dihubungi detikFinance, Kamis (5/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mimpi Indonesia Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1 |
"Ini sangat memalukan," tegasnya.
Menurutnya dengan memangkas tiga angka nol membuat volatilitas Rupiah terhadap mata uang lainnya tidak terkesan besar. Hal itu juga dianggap menjadi alasan banyaknya money changer di negara lain yang enggan menerima Rupiah.
"Di negara lain tidak banyak money changer yang mau terima Rupiah padalah ada penukaran uang Malaysia, Singapura, Australia. Hanya tempat-tempat tertentu yang mau terima Rupiah. Karena mereka bingung nilai naik turun rupiah terkesan besar, ribuan dalam waktu singkat," tambahnya.