Dolar AS Rp 14.000, Pemerintah Diminta Segera Ambil Langkah Efektif

Dolar AS Rp 14.000, Pemerintah Diminta Segera Ambil Langkah Efektif

Tia Reisha - detikFinance
Kamis, 24 Mei 2018 16:45 WIB
Foto: Selfie Miftahul Jannah
Jakarta - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) masih berada di level Rp 14.000. Merosotnya nilai rupiah juga memberi dampak negatif dalam sejumlah hal, salah satunya meningkatkan APBN.

Menurut anggota Komisi XI DPR RI, Amir Ukasara, nilai tukar rupiah ditetapkan Rp 13.400/US$ pada APBN. Maka dengan nilai tukar saat ini berkisar Rp 14.000/USD, anggaran belanja negara yang menggunakan dollar AS dipastikan akan semakin membengkak.

"Untuk pembayaran utang luar negeri dan subsidi saja diperkirakan ada pergeseran sekitar kurang lebih Rp 10 triliun," kata Amir, dalam keterangan tertulis, Kamis (24/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Amir melihat penurunan nilai tukar ini juga akan berimbas pada melemahnya daya beli masyarakat jika berlangsung cukup lama. Saat ini penurunan daya beli tersebut memang belum terlihat, namun lambat laun akan terasa.

Ia juga berharap Bank Indonesia maupun Kementerian Keuangan akan melakukan langkah-langkah yang efektif untuk lebih menstabilkan nilai tukar rupiah, baik di bidang moneter maupun fiskal.

"Di bidang moneter, Bank Indonesia beberapa hari lalu telah menaikkan suku bunga 24 basis poin menjadi 4,50. Kenaikan suku bunga ini sudah tepat dilakukan untuk merespon penurunan nilai tukar rupiah," ujar politisi PPP tersebut.


Selain langkah moneter yang dilakukan BI, Amir meminta pemerintah melakukan langkah di bidang fiskal. Dalam menentukan kebijakan, pemerintah perlu melihat sejumlah faktor, misalnya negara perdagangan Indonesia, pendapatan negara dari pajak dan lainnya.

"Saya yakin pemerintah lebih mengetahui apa langkah yang harus mereka lakukan di sektor fiskal agar nilai tukar rupiah bisa lebih stabil," jelas Amir. (ega/ang)

Hide Ads