Bank berkode BBKP itu mulai melakukan Penawaran Umum Terbatas IV (PUT IV) kepada para pemegang saham saat ini sebanyak-banyaknya 2,73 miliar saham kelas B dengan nilai nominal Rp100 per saham yang akan ditawarkan melalui Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Pemegang saham yang berhak mendapatkan penawaran saham baru Bukopin itu yang tercatat memiliki saham Bukopin hingga 11 Juli 2018. Kemudian, periode perdagangan saham dilakukan mulai tanggal 13 Juli 2018 hingga 25 Juli 2018 dan selanjutnya penjatahan dilakukan pada tanggal 27 Juli 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai Pembeli Siaga, KB Kookmin Bank berkomitmen untuk membeli sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham saat ini, sebanyak-banyaknya sebesar 2,56 miliar saham pada harga penawaran Rp570 per saham," kata Direktur Keuangan dan Perencanaan PT Bank Bukopin Tbk M. Rachmat Kaimuddin dalam keterangan tertulis, Senin (2/7/2018).
Sementara PT Bosowa Corporindo sebagai Pemegang Saham Pengendali Perseroan telah menyatakan tidak akan melaksanakan haknya dalam PUT IV ini.
Jika seluruh HMETD dilaksanakan, pemegang saham yang tidak menggunakan haknya akan terdilusi kepemilikan sahamnya sebesar 23,08% dari sebelumnya.
Per 31 Maret 2018, saham Bukopin dimiliki oleh Bosowa Corporindo sebanyak 30%, Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) sebanyak 18,09%, Negara RI 11,43% dan selebihnya sebanyak 40,48% dikuasai oleh masyarakat.
Direktur Utama Bukopin Eko Rachmansyah Gindo menambahkan setelah proses rights issue, rasio kecukupan modal Bank Bukopin akan meningkat.
"Kami bersyukur proses rights issue Bank Bukopin secara umum berjalan sesuai rencana," tuturnya.
Rights issue merupakan salah satu aksi korporasi yang telah direncanakan selesai tahun ini. Melalui serangkaian aksi korporasi, di antaranya rights issue, revaluasi asset dan divestasi, bank swasta itu menargetkan rasio kecukupan modal perseroan dapat kembali tumbuh hingga mencapai 14%.
Sekedar informasi, di KB Kookmin Bank sendiri di Korea memiliki lebih dari 30 juta nasabah dan menguasai pangsa terbesar pada layanan Internet banking.
Per Desember 2017, total aset Kookmin mencapai 329,8 triliun Won atau sekitar Rp 4.187 triliun. KB Kookmin Bank didirikan pada tahun 2001 yang merupakan hasil merger antara Kookmin Bank dengan Housing & Commercial Bank yang masing-masing telah berdiri pada 1963 dan 1967.
Saham KB Kookmin Bank dimiliki 100% oleh KB Financial Group (KBFG). KBFG merupakan perusahaan jasa keuangan dengan beragam lini produk dan layanan keuangan. Pada Desember 2017, total aset KBFG mencapai 436,8 triliun Won setara Rp5.545 triliun. Saham KBFG tercatat pada New York Stock Exchange (NYSE) dan Korea Exchange (KRX).
(ang/ang)