Hal itu diungkapkan Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara di ruang rapat Banggar DPR, Jakarta, Selasa (17/7/2018).
"Berdasarkan perkiraan, nilai tukar sampai akhir 2018, rata-rata 13.700-14.000 per dolar," kata Mirza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kuatnya permintaan domestik mendorong impor, perkembangan konsumsi rumah tangga didorong inflasi terjaga," papar dia.
Angka proyeksi BI tersebut ternyata berbeda dengan yang disampaikan oleh pemerintah. Angka proyeksi pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi pada semester II-2018 sebesar 5,3%.
Untuk tingkat inflasi pada enam bulan kedua di tahun ini berada di level 3,5%. Sedangkan nilai tukar yang diproyeksikan pemerintah rata-ratanya Rp 14.200 per US$.