Jokowi Kumpul Bareng Para Pengendali Inflasi se-Indonesia

Jokowi Kumpul Bareng Para Pengendali Inflasi se-Indonesia

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 26 Jul 2018 09:25 WIB
Foto: Trio Hamdani
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini menghadiri Rakornas Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) 2018. Rakornas tersebut diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) dengan mengambil tema Mempercepat Pembangunan Infrastruktur untuk Mewujudkan Stabilitas Harga dan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif serta Berkualitas.

Berdasarkan pantauan detikFinance, Jokowi hadir sekitar 08.55 WIB. Rencananya Jokowi juga bakal menyerahkan penghargaan untuk TPID terbaik.

Acara tersebut dihadiri oleh gubernur, bupati, dan walikota se-Indonesia, dan dilaksanakan di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (26/7/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat BI yang hadir, diantaranya Gubernur BI Perry Warjiyo, Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo, Deputi Gubernur BI Sugeng, dan pejabat BI lainnya. Selain itu dihadiri pula oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.



Untuk diketahui, tahun 2018 ini BI menargetkan inflasi 3,5% plus minus 1% dan 2019 sebesar 3% plus minus 1%. Koordinasi kebijakan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan BI dalam pengendalian inflasi akan terus diperkuat.

Inflasi tetap terkendali didukung oleh ekspektasi yang terjaga dan pasokan yang stabil. Inflasi IHK pada Juni 2018 tercatat 0,59% (mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan lalu sebesar 0,21% (mtm).

Peningkatan dipengaruhi faktor musiman terkait kenaikan permintaan di Hari Raya Idul Fitri. Meskipun meningkat, inflasi IHK Juni 2018 secara historis lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata inflasi IHK pada periode Idul Fitri dalam empat tahun terakhir yang sebesar 0,81% (mtm).

Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK secara tahunan tercatat turun dari 3,23% (yoy) pada bulan lalu menjadi 3,12% (yoy).

Inflasi yang terkendali didukung inflasi inti yang stabil sejalan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar Rupiah agar sesuai dengan fundamentalnya.

Selain itu, inflasi volatile food tercatat lebih rendah dibandingkan dengan pola historis inflasi volatile food pada periode Idul Fitri, didukung oleh pasokan yang memadai.

Sementara itu, inflasi administered prices meningkat, terutama akibat kenaikan inflasi angkutan udara dan angkutan antar kota sesuai pola musiman di periode Idul Fitri. Ke depan, inflasi 2018 diperkirakan berada di sekitar angka tengah sasaran inflasi 2018, yaitu 3,5%Β±1% (yoy).

(eds/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads