Tahun Politik Tak Pengaruh Investasi Asing di RI

Laporan dari Singapura

Tahun Politik Tak Pengaruh Investasi Asing di RI

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 31 Agu 2018 12:01 WIB
Foto: Sylke Febrina Laucereno
Singapura - Indonesia akan memasuki tahun politik. Pada 2019 akan digelar pemilihan Presiden periode 2019-2024. Pemilu ini dikhawatirkan akan mengganggu aliran modal asing yang masuk ke Indonesia.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara meyakini tahun politik tidak akan mempengaruhi minat investor untuk berinvestasi di Indonesia.

"Berdasarkan pengalaman, kegiatan Pemilu atau Pilkada tidak akan mempengaruhi kegiatan investasi. Maksudnya tidak akan berpengaruh negatif," ujar Mirza di Marina Bay Sand, Singapura, Jumat (31/8/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut, Indonesia sudah menggelar Pemilu langsung sejak 2004 mulai dari pemilihan presiden, pemilihan kepala daerah hingga pemilihan anggota legislatif dan selama ini berjalan kondusif serta aman.

Mirza menjelaskan, untuk menarik minat investor asing pemerintah Indonesia saat ini juga terus mendorong insentif untuk investasi agar masuk ke Indonesia. Selain itu pemerintah juga gencar melakukan deregulasi untuk investasi.


BI dan kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI), Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama untuk menarik investor yang ada di Singapura.

"Kami ingin investor di Singapura maupun investor yang punya perwakilan di Singapura untuk investasi di Indonesia," kata Mirza di

Dia menjelaskan, dalam hal ini BI membantu pemerintah untuk mempertemukan investor dengan pemerintah daerah (Pemda) dan juga korporasi di daerah.

Mirza menjelaskan proyek yang akan dipresentasikan di Singapura ini adalah proyek yang sudah clean and clear sehingga sangat siap menerima investor.

Dia menambahkan, investor yang berinvestasi di Indonesia akan mendapatkan insentif dari Direktorat Jenderal Pajak.

"BI dan pemerintah kan bersama-sama untuk mendorong terjadinya investasi masuk ke Indonesia. Karena dengan aliran investasi asing negara kita bisa dengan mudah mendapat tambahan valuta asing," jelas dia.

Menurut Mirza, suplai valas ke Indonesia bisa melalui penamaman modal asing (PMA). Selain itu pemerintah dan BI juga berupaya untuk mengurangi current account deficit karena ekspor impor barang dan jasa. Karena itu BI bersama pihak terkait mendorong investasi yang berorientasi ekspor dan investasi di sektor pariwisata.




Saksikan juga video 'Jokowi Ingin Pintu Investasi Dibuka Lebar, Jangan Macam-macam':

[Gambas:Video 20detik]

(kil/eds)

Hide Ads