Beli ORI015 Rp 10 Juta, 3 Tahun Jadi Berapa?

Beli ORI015 Rp 10 Juta, 3 Tahun Jadi Berapa?

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 04 Okt 2018 14:31 WIB
Ilustrasi/Foto: Muhammad Ridho
Jakarta - Pemerintah menawarkan obligasi negara ritel ORI015 dengan penawaran tingkat kupon 8,25% per tahun dengan masa tenor 3 tahun. Kupon ini jauh lebih tinggi dari seri sebelumnya ORI014 di level 5,85%.

ORI015 juga dinilai lebih ramah lagi untuk masyarakat secara menyeluruh. Sebab minimum pembelian di ORI015 turun, dari seri sebelumnya Rp 5 juta menjadi hanya Rp 1 juta. Sementara untuk maksimumnya masih sama Rp 3 miliar.

Sebagai simulasi, investasi ORI015 Rp 10.000.000, dengan kupon 8,25%. Keuntungan kotor kupon per tahun sebesar Rp 10.000.000 x 8,25% = Rp 825.000

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Keuntungan kotor kupon per bulan Rp 825.000: 12 = Rp 68.750. Pajak kupon SBR004 per bulan Rp 68.750 x 15% = Rp 10.312. Kemudian, keuntungan bersih kupon per bulan setelah dikurangi d Rp 68.750-Rp 10.312 = Rp 58.438.

Jika dihitung pengembalian dana secara bersih setelah masa tenor 3 tahun bisa bertambah menjadi Rp 12.103.768.

Lalu bagaimana cara membelinya?

Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (PPR) Kemenkeu, Loto Srinaita Ginting menjelaskan, pemerintah telah menunjuk 17 mitra distribusi yang terdiri dari 15 bank dan 2 perusahaan sekuritas.

Para mitra tersebut antara lain BCA, BNI, Bank CIMB Niaga, Bank OCBC NISP, Bank Commonwealth, Bank Panin, Bank Danamon, Bank Permata, Bank DBS Indonesia, BRI, Bank HSBC Indonesia, BTN, Bank Mandiri, Standar Chartered bank, Bank Maybank Indonesia, Bahana Sekuritas dan Trimegah Sekuritas Indonesia.

"Jadi bisa menghubungi mitra distribusi. Mereka akan melayani," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (4/10/2018).


Namun perlu diperhatikan syarat yang harus dimiliki sebelum membeli ORI015. Calon investor harus memiliki rekening surat berharga sebagai tanda kepemilikan nantinya. Sebab ORI015 bersifat tanpa warkat atau scriptless.

"Kemudian harus punya rekening bank, karena nanti pemerintah membayar kupon langsung ke rekening," tambahnya.

Terakhir, calon investor harus memiliki SID (Single Investor Identification) atau nomor tunggal identitas investor pasar modal Indonesia yang diterbitkan oleh KSEI. Seluruh dokumen itu harus satu nama dengan calon investor yang membeli. (das/ara)

Hide Ads