Dalam kesempatan itu, Lagarde berbicara dengan para korban gempa bumi di Desa Guntur Macan. Lalu, menyaksikan para ibu mengolah kedelai untuk dijadikan tempe dan mencicipi pisang goreng yang dijual di oleh seorang ibu.
Pada acara tersebut, Lagarde mengapresiasi langkah pemerintah dalam menangani bencana baik Lombok maupun Sulawesi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sementara, Luhut mengatakan, kedatangannya ke Lombok menunjukan pemerintah tidak melupakan Lombok. Dia bilang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga akan berkunjung ke Lombok setelah tiba di Bali.
"Saya datang ke sini untuk menunjukkan kami tidak melupakan Lombok, bukan karena ada gempa di Sulawesi kami jadi lupa. Presiden juga akan berkunjung ke sini setelah dari Bali. Pemerintah sudah membangun 23.000 rumah lebih. Soal bantuan yang belum turun, itu hanya masalah administrasi saja. Mungkin masalah pertanggungjawabannya belum selesai, jangan sampai karena dana bantuan ini ada yang masuk penjara," ujarnya.
Luhut menambahkan, kedatangan rombongan untuk menunjukkan simpati kepada para korban yang terkena gempa. Dia bilang, pemerintah saat ini juga sedang menyusun strategi untuk penanganan bencana.
"Ini bentuk dari simpati dan solidaritas dari peserta pertemuan IMF-Bank Dunia kepada para korban gempa di Lombok ini, kemarin kan kami dan Sekjen nya (IMF) sudah ke Palu. Dari peristiwa ini kami akan memberikan usulan topik pembicaraan yaitu bagaimana penanganan masalah bencana yang kalau bisa pendanaannya itu bukan saja dari negara bersangkutan, seperti kita asuransikan," ujar Luhut.
"Formatnya sedang disusun oleh Menteri Keuangan dan kebetulan juga ada Ibu Lagarde ikut ke sini jadi beliau bisa bantu menyampaikannya di pertemuan tersebut. Karena Menkeu menyampaikan bahwa biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk bencana ini dalam satu tahun bisa Rp 22 triliun untuk penanganan bencana. Nah kita mau lihat apakah bisa kita asuransikan sehingga kita bisa menanggungnya bersama," terangnya. (hns/hns)