Aplikasi ini Bertujuan untuk mempermudah peserta dalam melakukan pengecekan saldo, klaim online, pendaftaran online dan layanan informasi lainnya kapanpun dan di manapun.
Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan, Sumarjono menjelaskan bahwa aplikasi tersebut merupakan aplikasi generasi kedua yang dikembangkan dari BPJSTK Mobile.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adanya kemudahan dari kemajuan teknologi tersebut tentunya harus bisa diimbangi dengan kecerdasan pengguna dalam memanfaatkan teknologi itu.
"Sebagai contoh, maraknya aplikasi palsu sejenis BPJSTKU di Playstore yang perlu diwaspadai. Pengguna harus mampu memilih aplikasi yang terpercaya dan resmi dari BPJS Ketenagakerjaan. Kanal informasi yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan yang tersedia di media sosial dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk melakukan verifikasi resmi tidaknya aplikasi jika pengguna merasa kurang yakin," ungkap Sumarjono.
Seperti diketahui, kanal informasi yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan terdiri atas kanal media sosial, seperti Youtube, Facebook, Twitter, dan Instagram, serta kanal Care Contact Center dan melalui situs resmi BPJS Ketenagakerjaan.
"Masyarakat juga perlu waspada dengan akun media sosial yang tidak resmi, apalagi akun yang menawarkan kemudahan pencairan dengan membayarkan sejumlah uang. Kanal media sosial yang kami miliki seluruhnya sudah terverifikasi, pastikan hanya menghubungi kanal informasi resmi kami jika ada yang ingin ditanyakan," paparnya.
Sumarjono menambahkan, pentingnya pengguna memahami hal ini semata-mata untuk menjaga kerahasiaan data pribadi yang dimiliki.
"Jangan sampai justru malah memasang aplikasi abal-abal di smartphone dan memberikan detil data-data personal. Karena hal ini sudah mulai meresahkan dan ditengarai sebagai salah satu modus penipuan untuk mencuri dan memanipulasi data," kata Sumarjono.
Saat ini terdapat beberapa aplikasi palsu yang mengatasnamakan aplikasi resmi milik BPJS Ketenagakerjaan seperti Ku BPJS, Saldo JHT On Line, Iman Ethika dan lainnya. Oleh karena itu masyarakat dan peserta diimbau agar lebih berhati-hati dalam memilih aplikasi secara online.
"Kami akan selalu mengimbau kepada peserta kami agar menggunakan aplikasi resmi milik BPJS Ketenagakerjaan dan tidak sembarangan dalam memberikan data personal. Agar tidak terkena risiko pencurian data yang bisa sangat merugikan peserta itu sendiri suatu hari nanti," tambah Sumarjono.
BPJS Ketenagakerjan juga dalam penyampaian informasi selalu menggunakan kanal resminya untuk melakukan korespondensi atau notifikasi terkait kepesertaan kepada peserta melalui surat elektronik (email). Tentunya kanal resmi ini sudah terverifikasi oleh pemerintah melalui Kemenkominfo yang telah didaftarkan sebagai Lembaga Negara dengan alamat email berujung @bpjsketenagakerjaan.go.id bukan alamat email dengan menggunakan gmail, yahoo, atau provider lainnya.
"Hal ini kami sampaikan karena maraknya laporan dari peserta kami yang menerima email mengatasnamakan BPJS Ketenagakerjaan dan meminta beberapa data pribadi sebagai bahan verifikasi, hal ini kami pastikan tidak benar dan merupakan info yang menyesatkan," tegas Sumarjono.
Sumarjono juga mengimbau, saat ini aplikasi BPJSTKU terus melakukan update untuk peningkatan kapasitas layanan. Kepada peserta yang merasa masih terkendala dalam penggunaan aplikasi BPJSTKU, dapat melakukan download ulang melalui Playstore untuk mendapatkan kenyamanan layanan digital oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Bagi pengguna iOS untuk sementara baru dapat mengakses datanya melalui aplikasi berbasis situs diwww.sso.bpjsketenagakerjaan.go.id. (mul/ega)