Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, dari pos penerimaan dari awal tahun hingga September 2018 mencapai Rp 29,26 triliun. Angka itu mencapai 108,51% dari ATBI 2018 yang ditetapkan sebesar Rp 26,96 triliun.
"Realisasi penerimaan terbesar terutama berasal dari hasil pengelolaan aset valas sebesar Rp 29,11 triliun. Itu setara 108,64% dari ATBI 2018 Rp 26,79 triliun," tuturnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (17/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: DPR Panggil Gubernur BI Bahas Anggaran 2019 |
Penerimaan dari pos pengelolaan aset valas itu mendominasi dari penerimaan BI di 2018. Sisa lainnya hanya dari operasional kegiatan pendukung Rp 47 miliar dan penerimaan administrasi Rp 101 miliar.
Hingga akhir tahun ini BI memperkirakan jumlah penerimaan sebesar Rp 32,13 triliun. Angka itu mencapai 119,16% dari ATBI 2018 yang ditetapkan sebelumnya.
Untuk hasil pengelolaan aset valas diperkirakan hingga akhir tahun mencapai Rp 31,98 triliun. Penerimaan dari operasional kegiatan pendukung mencapai Rp 47 miliar dan penerimaan administrasi Rp 104 miliar.
Seperti diketahui nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tahun ini begitu bergejolak. Bahkan dolar AS sempat mencapai Rp 15.300.
"BI mencatat untuk rata-rata nilai tukar di 2018 mencapai rata-rata Rp 14.300 per dolar AS. Memang lebih tinggi dibanding APBN 2018 Rp 13.400 per dolar AS," ujarnya.
Tonton juga 'Suku Bunga AS Naik, BI: Ekonomi RI Stabil':
(das/ara)