Adalah Galih Hardian, pemegang polis asuransi Bumiputera yang sengaja datang dari ujung timur Indonesia ke Jakarta. Hal itu semata demi menuntut klaim asuransinya yang tidak cair-cair sejak Juli. Nominal klaim asuransinya sebesar Rp 29.344.000.
"Harusnya ini punya saya ini habis kontraknya Juli, tanggal 2 Juli 2018. Sesuai dengan polis, 14 hari kerja itu pencairan. Ini sudah berapa bulan, Juli, Agustus, September, Oktober, 3 bulan. Jauh jauh saya datang dari Sorong ke Jakarta," katanya kepada detikFinance ditemui di di crisis center pemegang polis AJB Bumiputera, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, kenapa harus sampai datang ke kantor Bumiputera di Jakarta berdasarkan arahan dari kantor cabang di daerahnya. Sebenarnya, dia bisa mengutus perwakilan untuk mengurus pencairan klaim di Jakarta. Masalahnya dia tidak punya keluarga di Jakarta.
"Jawaban dari cabang daerah harus nasabah atau perwakilan keluarga datang ke pusat, Jakarta. Sekarang orang Sorong nggak semuanya punya keluarga di Jakarta," sebutnya.
Sayangnya, setelah mengurus di Jakarta, pencairan klaim diundur lagi menjadi Desember. Padahal janji Bumiputera di daerah mengatakan, dia diminta ke Jakarta untuk pencairan.
"(Jadi mikirnya sampai sini) cair. Ternyata sampai sini malah diundur lagi Desember," tuturnya.
Dari Sorong, dia tiba di Jakarta pada Sabtu (20/10). Di Jakarta dia bermalam di penginapan karena tidak punya keluarga di Jakarta. Lantaran pencairan ditundak ke Desember dia akan kembali lagi ke Sorong.
Dia menyampaikan sudah memegang bukti rekaman bahwa klaimnya cair Desember. Menurutnya dia tidak perlu lagi datang ke Jakarta karena sudah memegang bukti tersebut.
"'Kalau misalkan bapak nggak pencairan (Desember), saya main dari Sorong saja', saya bilang gitu dengan bukti rekaman itu," tambahnya. (dna/dna)