Kepala Departemen Pengelolaan Uang KPBI Heru Pranoto mengatakan, kegiatan ini menjadi bagian dari ekspedisi kas keliling pulau terpencil, terdepan, dan terluar (3T) Jelajah Nusantara, Bela Negara Tanpa Senjata. Kegiatan ini dilakukan sejak tanggal 1 November hingga 9 November 2018.
Pada kegiatan kali, ini BI membuka kas keliling ke wilayah Ambon hingga ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menggunakan kapal milik TNI Angkatan Laut (AL) menyeberangi pulau-pulau terpencil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuan kita ini untuk sosialisasi tentang penggunaan rupiah. Kita inginnya itu bisa seperti Jepang, yang masyarakatnya sangat sayang dengan mata uangnya. Kita ingin juga masyarakat bisa cinta dengan rupiah, nggak tekuk-tekuk, nggak dilecek-lecek," katanya saat berbincang di Pulau Jamdena, Maluku, Minggu (4/11/2018).
Heru menambahkan, kegiatan kas keliling di pulau-pulau 3T ini telah dilakukan BI bersama TNI AL sejak 2012 lalu. BI juga telah melakukan kegiatan selama 38 kali bersama TNI AL dan 9 kali bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Sementara untuk tahun ini sendiri, BI berencana melakukan 14 kali kegiatan kas keliling, dan kegiatan ini merupakan yang ke-12 kalinya digelar di pulau-pulau 3T. Oleh karenanya, untuk tahun ini BI masih akan menggelarnya di pulau Wilayah Jawa Timur serta di pulau wilayah Ambon dan Papua.
Baca juga: Bisakah Dolar AS Kembali ke Rp 14.500? |
Heru mengatakan, untuk ekspedisi kali ini, kegiatan diikuti oleh perwakilan pegawai dari Departemen Pengelolaan Uang Jakarta, KPwBI Provinsi NTT, KPwBI Provinsi Maluku, serta tim kesehatan untuk melayani pengobatan dan pemeriksaan gratis.
Dalam kegiatan kas keliling ini juga, tambah Heru, BI menyediakan uang tunai sebesar Rp 7 miliar yang dibawa menggunakan kapal milik TNI AL. Di sini, TNI AL ikut berperan untuk menjaga agar pelaksanaan kas keliling bisa berjalan dengan lancar.
"Harapan kami, semoga kerja sama antara Bank Indonesia dan TNI AL dapat memberikan banyak manfaat khususnya untuk memelihara keutuhan dan kedaulatan NKRI dari sisi pertahanan dan militer, dan Bank Indonesia menjaga kedaulatan ekonomi dan kedaulatan rupiah sebagai salah satu simbol negara serta mendorong perekonomian di wilayah kepulauan terpencil dan perbatasan RI," ujar Heru.
Sementara itu, Asisten Operasi Gugus Keamanan Laut Armada 3 Kolonel Ronald Arun mengatakan bahwa TNI AL mendukung langkah Bank Indonesia untuk bisa menjaga kedaulatan rupiah di pulau-pulau terpencil serta terluar. TNI AL, kata dia, bertugas untuk menjaga keamanan selama kegiatan ini berlangsung.
"Jadi mendukung BI ini jadi salah satu tugas TNI AL mendukung pemerintah dalam hal pemerataan dan pembangunan sosial. Ini jadi salah satu tugas operasi militer selain perang," tuturnya. (fdl/zlf)