"Perkiraan kami akhir tahun 2018 ini inflasi bisa 3,2% secara year on year (yoy)," kata Perry di Gedung BI, Jumat (9/11/2018).
Perry menjelaskan berdasarkan survei pemantauan harga satu minggu pertama inflasi masih cukup rendah yakni 0,16%, kemudian secara year to date (ytd) 2,39% dan yoy 3,12%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejumlah komoditas penyumbang inflasi antara lain seperti bawang merah, beras, bensin, emas perhiasan. Kemudian deflasinya tercatat pada ayam ras dan sayur-sayuran," imbuh dia.
Menurut Perry rendahnya angka inflasi ini juga membuat inflasi akhir tahun lebih rendah dan inflasi 2019 juga lebih rendah dari perkiraan.
Perry mengungkapkan ini sudah dipertimbangkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun ini dan prediksi ekonomi tahun 2019. "Sudah kami komunikasikan pertumbuhan ekonomi itu di kisaran 5,1% - 5,5%, kami juga mempertimbangkan current account deficit (CAD) 2,5% dari PDB, pertimbangan itu kemudian menghasilkan perkiraan inflasi 2019 yang sudah saya sampaikan tadi," jelas dia.