Menanggapi hal tersebut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan saat ini bank sentral sudah melakukan antisipasi terhadap kebijakan yang diambil oleh The Fed.
"Satu hal saya sampaikan, dengan naiknya bunga acuan BI 150 bps itu sudah mengantisipasi kenaikan Fed Fund Rate, bahkan sudah mengantisipasi rencana kenaikan akhir tahun ini," kata Perry di Gedung BI, Jakarta, Jumat (9/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ekonomi AS Baik, The Fed Tahan Bunga Acuan |
Dia menjelaskan, BI juga sudah memperhitungkan dampak kebijakan bunga acuan AS dengan inflasi di dalam negeri. Menurut Perry peningkatan bunga yang dilakukan oleh BI agar daya tarik keuangan domestik menjadi lebih menarik.
"Kebijakan bunga ini alhamdulillah bahwa kebijakan itu menjadi faktor positif kenapa aliran modal asing masuk ke surat berharga negara (SBN) Rp 14,5 triliun secara year to date," jelas dia.
Mengutip CNBC pelaku pasar memang telah berekspektasi The Fed menaikkan bunga acuan pada Desember tahun ini.
Langkah The Fed menahan bunga acuan dilakukan karena para pembuat kebijakan memastikan jika kondisi ekonomi AS cukup baik. Ini terlihat dari angka pengangguran yang mencatatkan penurunan. Kementerian Tenaga Kerja AS mencatat pengangguran utama sebesar 3,7% angka ini merupakan yang terendah sejak Desember 1969.