Bahkan menurut Darmin tidak masalah BI menahan bunga acuan di saat Bank sentral Amerika Serikat (AS) the Federal Reserve baru saja menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps).
Darmin menilai ekonomi Indonesia, terutama sektor riil dalam kondisi baik sehingga tidak masalah BI menahan bunga acuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menilai market atau pelaku pasar sudah memperkirakan bahwa the Fed memang bakal menaikkan suku bunganya. Dengan demikian, pelaku pasar sudah mengantisipasi kenaikan bunga the Fed.
"Itu sebenarnya kenaikan bunga di the Fed itu sudah diperkirakan oleh market, kata orang market sudah di-price in," tambahnya.
Baca juga: Dolar AS 'Menjinak' ke Rp 14.459 |
Seperti diberitakan kemarin, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya. BI 7 Days Repo Rate masih di level 6%.
"Rapat Dewan Gubernur BI pada 19-20 Desember 2018 memutuskan untuk mempertahankan BI 7 days 6%," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo di kantor BI, Jakarta Pusat, Kamis (20/12/2018). (zlf/zlf)











































