Itu karena menurut dia, kebijakan suku bunga di Amerika Serikat (AS) kelihatan tidak bergerak ke level yang membuat BI harus menaikkan suku bunga.
"Ya orang Amerika juga nggak bergerak, kenapa jadi pusing, iya lah," katanya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: BI Tahan (Lagi) Suku Bunga Acuan di 6% |
Di samping itu tidak ada kendala terkait aliran modal (capital inflow) yang masuk ke dalam negeri. Artinya BI tak perlu memancing capital inflow lewat kenaikan suku bunga.
"Capital inflow kan jalan, dan itu gampang indikatornya, kalau kalian nggak bisa lihat angkanya seperti apa paling nggak kursnya itu tidak melemah arahnya," jelasn Darmin.
Intinya, situasi saat ini sudah jauh lebih tenang sehingga BI bisa ambil kebijakan tersebut.
"Situasinya itu sudah jauh lebih tenang sehingga kita sudah mulai bisa menyusun kebijakan kebijakan yang perlu dilakukan," tambahnya. (hns/hns)