IMF Sarankan Negara-negara Kurangi Berutang

IMF Sarankan Negara-negara Kurangi Berutang

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 22 Jan 2019 09:38 WIB
Foto: Dana Aditiasari/detikFinance
Jakarta - International Monetary Fund (IMF) meramal pertumbuhan ekonomi global hanya 3,5% tahun ini. Revisi dilakukan karena masih adanya ketidakpastian ekonomi yang menyebabkan di pasar keuangan.

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde menjelaskan hal ini berdampak ke seluruh negara baik miskin, berkembang hingga negara maju. Namun, negara-negara tersebut bisa meminimalisir risiko dari tekanan yang terjadi.

Dia mencontohkan pemerintah negara bisa menekan risiko dengan cara mengurangi utang pemerintah. Dia menyebut, pengurangan penggunaan utang disebut bisa memberikan ruang untuk melawan perlambatan ekonomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lagarde menyebut pemangkasan utang ini harus dilakukan secara fleksibel agar pengurangan tak semakin menurunkan ekonomi negara tersebut.

"Mengurangi utang pemerintah yang tinggi, akan membuka ruang untuk melawan perlambatan ekonomi di masa depan. Tapi tetap harus dilakukan dengan cara yang baik dan ramah terhadap pertumbuhan," kata Lagarde dalam keterangannya, dikutip Selasa (22/1/2019).



Kemudian dia menyebutkan, dari sisi kebijakan moneter harus ditingkatkan menggunakan data-data independen. Seperti kebijakan makroprudensial dinilai bisa menjadi angin segar untuk sektor keuangan.

"Kebijakan makroprudensial ini dapat membantu sektor keuangan untuk tumbuh. Ini menjadi waktu yang tepat untuk reformasi untuk mendorong perekonomian, terutama di pasar tenaga kerja, investasi dan infrastruktur," jelas dia.

Selain itu, negara juga harus memperhatikan perkembangan revolusi industri digital yang akan menambah produktivitas serta mendorong pertumbuhan untuk jangka panjang. Menurut dia, revolusi industri digital harus diarahkan ke hal positif yang memberikan hasil untuk masyarakat, termasuk mereka yang kehilangan pekerjaan akibat adanya otomatisasi.

"Kita harus pastikan revolusi digital memberikan hasil untuk orang-orang. Termasuk membantu yang kehilangan pekerjaan karena otomatisasi dan menciptakan peluang baru yang lebih baik untuk perempuan dan anak muda," imbuh dia.

Revolusi industri juga harus didukung kolaborasi dan kerja sama internasional. Sistem perdagangan global saat ini berkembang pesat, karena itu harus dikerjakan secara bersama-sama.

"Mari kita tingkatkan upaya untuk menyelesaikan masalah bersama, mulai dari perbaikan sistem perdagangan global, memerangi korupsi, penggelapan dan pajak hingga perubahan iklim. Tujuannya agar kita berada dalam posisi yang siap jika ada perlambatan, namun perkembangan ekonomi global juga saat ini tidak terduga," ujarnya.



Saksikan juga video 'Indonesia Ngutang Rp 15 T demi Lombok dan Sulteng':

[Gambas:Video 20detik]



IMF Sarankan Negara-negara Kurangi Berutang


(kil/eds)

Hide Ads