Darmin kumpul bersama pengusaha asuransi dalam acara Indonesia Insurance Innovation Award 2019. Perusahaan asuransi yang hadir di antaranya PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Inhealth), PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia), PT Asuransi BRI Life, dan PT AXA Financial Indonesia.
"Kalau membandingkan asuransi kita dengan negara ASEAN juga kalah, kita tidak termasuk bagus," kata Darmin saat memberi sambutan di UOB Plaza, Jakarta, Jumat (29/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Darmin juga menilai era digital ini menjadi tantangan bagi industri asuransi. Pasalnya perkembangan teknologi membuat banyak hal berubah dan itu harus mampu diikuti oleh industri asuransi sebagai salah satu bidang usaha di sektor jasa keuangan.
Jika industri asuransi tak mampu mengimbangi perkembangan teknologi, tentu akan tertinggal dari bisnis berbasis digital.
"Sektor keuangan sebagai jasa modern tentu pertumbuhannya lumayan baik walaupun tak stabil. Waktu 2018 agak turun dibandingkan 2017. Kalah dengan jasa modern yang sekarang paling berkibar yaitu komunikasi dan informatika," paparnya.
"Memang kita sedang berada persis di dalam kancah tengah-tengah dari perkembangan ekonomi digital yang memang luar biasa ya. Artinya kita akan saksikan hal-hal yang tidak pernah dibayangkan di masa lalu," sambungnya.
Darmin menambahkan industri asuransi sebenarnya punya potensi yang bagus untuk jangka panjang. Itu harus bisa dimanfaatkan betul.
"Jadi bisnis asuransi adalah bisnis yang luar biasa dan anda yang hidup berkecimpung di dunia itu saya yakin anda harus membaca banyak, buka internet banyak sehingga anda betul-betul ikuti produk, metode, dan seterusnya," tambah Darmin. (hns/hns)