Sebanyak 13 mobil penukaran uang ini mejeng di Monumen Perjuangan (Monju), Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, dari pagi hingga siang hari. Setiap mobil akan melayani penukaran uang mulai pecahan Rp 1.000-100.000.
Kepala Kantor Perwakilan BI Jabar Doni Joewono mengatakan menggelontorkan sekitar Rp 30 triliun untuk mengakomodir penukaran uang tahun ini. Seluruhnya sudah mulai didistribusikan kepada seluruh bank di Jabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Total Rp 24,36 triliun. Itu di luar Bogor, Depok dan Bekasi. Jadi sekitar Rp 30 triliunan," kata Doni usai launching mobil layanan penukaran.
Ia menuturkan khusus Bandung dan sekitarnya, sejauh ini sudah Rp 11,4 triliun didistribusikan ke bank-bank. Pihaknya menargetkan serapan penukaran tersebut mencapai Rp 1,5 triliun untuk pecahan besar dan Rp 12, 2 triliun pecahan kecil.
"Jadi penukaran bisa dilakukan di masing-masing bank yang menjadi nasabah," ungkap dia.
Menurutnya penyediaan mobil layanan penukaran ini menyasar masyarakat yang enggan repot-repot datang ke bank. Termasuk juga melayani masyarakat yang belum menjadi nasabah bank tertentu.
"Jadi yang belum menjadi nasabah bank bisa datang ke sini saja. Kita buka setiap hari dari pagi hingga siang hari," tutur dia.
Ia mengatakan penukaran uang tahun ini di Bandung dan sekitarnya ada peningkatan sekitar 9 persen dengan angka Rp 12,61 triliun pada 2018. Meski begitu, secara peningkatan di bandingkan 2017 mengalami penurunan.
"Artinya sebagian masyarakat mulai beralih menggunakan uang elektronik. Meski kita tetap menyediakan uang kertas," ujar Doni.
BI juga menyediakan 100 layanan mobile deposit uang elektronik di sepanjang rest area tol di Jabar. Langkah ini untuk memudahkan transaksi selama mudik Lebaran 2019.
Penyediaan 100 layanan gerak deposit uang elektronik ini menggandeng beberapa perbankan dan berlaku mulai H-7 hingga H+7 mudik. Pihaknya juga menyiapkan 80 ribu kartu uang elektronik.
"Kita menyediakan top up non tunai di rest area dan di ritel-ritel juga selama mudik nanti. Termasuk 80 ribu kartunya," kata Doni.
Ia menuturkan keberadaan intergrasi Tol Trans Jawa dalam mudik tahun ini sangat dibutuhkan ketersediaan layanan deposit uang elektronik. Ia mencontohkan tarif Jakarta-Surabaya mencapai Rp 675.500.
"Jadi kebayang kalau saldonya cuma Rp 1 juta. Kurang kan, habis di jalan," ungkap dia. (fdl/fdl)