Hal inilah yang menyebabkan antrean panjang di mesin ATM, atau bahkan uangnya habis dan harus menunggu petugas yang mengisi agar ATM kembali bisa digunakan.
Presiden direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menjelaskan, memang musim libur lebaran ini uang tunai dibutuhkan lebih banyak oleh masyarakat. Karena itu pasti ada mesin ATM yang tak bisa mengeluarkan uang dan hanya bisa transaksi non tunai. "Itu hanya kehabisan uang, tapi petugas kami biasanya segera mengisi," kata Jahja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa langsung lapor ke nomor Halo BCA, tapi sekarang juga bisa lapor via whatsapp di nomor +62 811-1500-998, nggak usah telepon. Nanti petugas kami segera meneruskan dan merespon laporan," ujar dia.
Salah satu bank BUMN, PT Bank Mandiri Tbk juga membuka layanan di 14000 untuk laporan nasabah, termasuk ATM yang uangnya kosong. Salah satu pegawai Bank Mandiri yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, nasabah bisa segera melapor ke 14000 dan twitter MandiriCare jika ada mesin yang kosong.
"Biasanya, kalau ada uang habis di mesin, di pusat atau di wilayah langsung ada pemberitahuan untuk segera mengisi. Tapi masyarakat atau nasabah juga bisa lapor ke 14000 atau MandiriCare karena itu kan dimonitor terus, jadi biar cepat isi uangnya," ujarnya.
Sebelumnya Bank Indonesia (BI) memperkirakan kebutuhan uang kartal pada Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini sebesar Rp 217,1 triliun. Jumlah ini tumbuh 13,5% yoy dibanding periode yang sama tahun lalu.
Besarnya kebutuhan uang tunai itu ialah dipengaruhi antisipasi hari libur yang cukup panjang, yakni 30 Mei hingga 9 Juni 2019. Kemudian, peningkatan kebutuhan dipengaruhi oleh kenaikan gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR) Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pensiunan. Serta, dipengaruhi kenaikan gaji dan THR pegawai swasta.
(kil/zlf)