Untuk total tertanggung perorangan tercatat 17,39 juta orang turun 0,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 17,4 juta orang. Untuk tertanggung kumpulan tercatat 35,57 juta orang turun 13% dibandingkan kuartal I 2018 40,87 juta orang.
Tertanggung perorangan atau nasabah yang membeli asuransi secara pribadi. Sementara tertanggung kumpulan adalah nasabah yang membeli asuransi melalui perusahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Departemen Komunikasi AAJI Nini Sumohandoyo menjelaskan selain jumlah tertanggung, total uang pertanggungan juga tercatat mengalami penurunan yakni menjadi Rp 3,84 triliun turun 1% dibandingkan periode kuartal I-2018 sebesar Rp 3,88 triliun. Dengan komposisi perorangan Rp 2,03 triliun tumbuh 10,2% dibandingkan kuartal I-2018 sebesar Rp 1,84 triliun. Kemudian untuk polis kumpulan Rp 1,81 triliun turun 11,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,03 triliun.
"Penurunan jumlah tertanggung sebagian besar terjadi pada polis kumpulan," kata Nini dalam konferensi pers di Rumah AAJI, Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Kemudian untuk total polis kuartal I-2019 tercatat 17,03 juta turun 0,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 17,08 juta orang. Dengan komposisi polis perorangan 16,25 juta turun 0,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 16,38 juta. Kemudian polis kumpulan tercatat 774.365 tumbuh 11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 697.857.
Nini menambahkan jumlah tenaga pemasar asuransi jiwa berlisensi pada kuartal pertama 2019 meningkat 0,4% menjadi 595.192 orang, dibandingkan periode tahun sebelumnya berjumlah 592.913 orang, di mana 90,3% dari total tenaga pemasar tersebut berasal dari saluran keagenan.
"Ke depannya, AAJI akan terus berkomitmen untuk mengembangkan tenaga pemasar berlisensi yang handal dan berkualitas dalam memberikan pelayanan untuk nasabah dalam jangka panjang," jelas dia.
Simak juga video Seperti Apa Sih Peran Asuransi Usaha Tani di Tanah Air?: