Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan laba bersih ini ditopang dari pendapatan operasional bank Rp 34,2 triliun tumbuh 16,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 29,5 triliun.
"Pendapatan bunga bersih Rp 24,6 triliun tumbuh 13,1% dibanding tahun sebelumnya, kemudian pendapatan operasional Rp 9,6 triliun naik 24,5% dibandingkan semester I 2018," kata Jahja dalam konferensi pers di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (24/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk penyaluran kredit tercatat Rp 565,2 triliun tumbuh 11,5%. Dengan komposisi kredit korporasi Rp 219,1 triliun, kredit komersial dan UKM Rp 189,2 triliun.
Baca juga: Bos BCA: 3 Bulan Lagi Bunga Kredit Turun |
Sementara itu untuk kredit konsumer Rp 152 triliun. Pada portofolio kredit konsumer kredit beragun properti Rp 90,7 triliun. Sedangkan untuk kendaraan bermotor Rp 48,2 triliun dipengaruhi oleh penurunan pembiayaan kendaraan roda dua. "Untuk saldo outstanding kartu kredit Rp 13,1 triliun tumbuh 6%, dan pembiayaan syariah Rp 4,9 triliun tumbuh 4,3%," kata dia.
Perolehan dana pihak ketiga (DPK) tercatat Rp 673,9 triliun tumbuh 8,6%. Dengan komposisi current account saving account (CASA) Rp 510,4 triliun tumbuh 5,95% dibanding tahun sebelumnya. Kemudian deposito Rp 163,5 triliun.
Rasio kecukupan modal BCA tercatat 23,6% dan loan to deposit ratio (LDR) 79%. "BCA menerapkan prinsip kehati-hatian dan berinovasi untuk perubahan perilaku nasabah dan pertumbuhan e-commerce," jelas dia.
(kil/fdl)