Surat Utang Ritel 'James Bond' Cocok buat Milenial, Ini Buktinya

Surat Utang Ritel 'James Bond' Cocok buat Milenial, Ini Buktinya

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 11 Jul 2019 11:52 WIB
Foto: Mindra Purnomo
Jakarta - Di era teknologi saat ini masyarakat memiliki banyak pilihan instrumen investasi untuk menanamkan uangnya. Salah satu yang bisa menjadi pilihan adalah Surat Utang Negara (SUN).

Pemerintah hari ini kembali menerbitkan SUN ritel dengan basis online (e-SBN). Produk investasi ini diberi nama mirip dengan tokoh fiksi James Bond yakni SBR007.

"Sekarang sudah banyak tersedia instrumen investasi. Bisa buka rekening ke bank, atau deposito. Dalam bentuk tanah juga bisa, investasi ada saham juga banyak sekali. Nah ini juga bisa menjadi pilihan," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Luky Alfirman di Almond Zucchini, Jakarta, Kamis (11/7/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luky mengatakan, sama seperti instrumen investasi lainnya, SBR007 juga punya beberapa kelebihan yang tidak dimiliki jenis investasi lainnya. Pertama produk ini diterbitkan oleh pemerintah untuk membiayai APBN.

"Jadi ini diterbitkan oleh pemerintah. Kalau diterbitkan pemerintah itu Insyaallah aman. Enggak pernah dengar kan pemerintah default (gagal bayar). Atau kita tunda dulu pembayaran, nggak ada. Jadi Insyaallah aman," tambahnya.



Kedua dari segi return, SBR007 diyakini cukup menarik. SBR007 ini memiliki kupon berjenis mengambang dengan batasan tingkat kupon minimal (floating with floor). Kuponnya akan mengacu pada suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7 days reverse repo rate.

Penghitungan kuponnya adalah suku bunga acuan BI ditambah spread tetap 1,5%. Untuk tingkat kupon periode 3 bulan pertama (Juli-Oktober 2019) suku bunga acuan yang berlaku diambil di level 6%. Itu artinya kupon yang diberikan 7,5%.

Level 7,5% juga menjadi batasan kupon minimal. Itu artinya meskipun BI menurunkan suku bunga acuannya, kupon SBR007 tetap di 7,5%. Namun jika BI menaikkan suku bunga acuan kupon SBR007 akan ikut naik.

"Ini penyesuaiannya 3 bulan sekali. Kalau BI rate naik, kupon ikut naik. Tapi kalau BI rate turun ada floor yakni 7,5%," tambah Luky.

Ketiga, SBR007 menawarkan kemudahan karena dapat dibeli secara online. Instrumen investasi ini bisa dibeli dengan minimum pemesanan sebesar Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar.

"Jadi ini cocok buat anak muda," ujarnya.



SBR007 ini juga memiliki keunggulan dapat dibeli secara online melalui mitra distribusi. Ada 20 mitra distribusi yang dipilih oleh pemerintah, terdiri dari 12 bank umum, 3 perusahaan sekuritas, 3 perusahaan efek khusus berbasis teknologi dan 2 perusahaan fintech peer to peer lending.

Berikut daftar mitra distribusi SBR007; Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, Bank Tabungan Negara, Bank Maybank Indonesia, Bank CIMB Niaga, Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia
Trimegah Sekuritas Indonesia, Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas, Bareksa Portal Investasi, Star Mercato Capitale, Nusantara Sejahtera Investama, Investree Radhika Jaya (Investree) dan Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku).

"Dan yang paling penting, investasi itu kan tujuannya hanya berharap return tinggi. Ini kalau beli SBR007 uangnya ini juga untuk biayai pembangunan Indonesia termasuk infrastruktur dan pendidikan. Artinya dengan beli SBR007 investor bisa ikut langsung berpartisipasi membangun Indonesia," tutupnya.


(das/eds)

Hide Ads