Kursi Dirut Masih Kosong, Bagaimana Kondisi BTN?

Kursi Dirut Masih Kosong, Bagaimana Kondisi BTN?

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 04 Sep 2019 08:02 WIB
Kursi Dirut Masih Kosong, Bagaimana Kondisi BTN?
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Perombakan direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) beberapa hari lalu menjadi heboh. Suprajarto yang waktu itu menjadi Dirut PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menolak keputusan Menteri BUMN Rini Soemarno yang menunjuknya menjadi Dirut BTN gantikan Maryono.

Kejadian itu menarik perhatian banyak pihak dan menimbulkan polemik. Namun setelah mulai mereda, kemarin direksi BTN yang tersisa muncul ke publik.

Mereka menegaskan bahwa apa yang terjadi tidak mengganggu kinerja perusahaan. Kondisi internal perusahaan juga dalam keadaan yang normal tanpa adanya polemik.
Pelaksana harian (Plh) Direktur Utama BTN Oni Febriarto Rahardjo memastikan ke publik bahwa perusahaan masih berjalan normal.

"Bukan menanggapi hasil RUPS, kita nggak mau berpolemik. Tapi kami yakin yang berdelapan ini dilengkapi infrastruktur atau alat yang semua lengkap. Kalaupun dirut berhalangan, tetap berjalan dan saya jadi Plh-nya," ujarnya di Menara BTN, Jakarta, Selasa (3/9/2019).

Oni menjelaskan, meskipun ada polemik Suprajarto enggan menggantikan Maryono sebagai Dirut BTN, perusahaan masih tetap berjalan normal. Sebab ada ketentuan yang sudah dibuat perusahaan bahwa jika tidak ada orang yang mengisi kursi dirut akan diisi sementara oleh Plh.

"Kita tidak terpengaruh apa-apa karena kita organisasi yang besar. Kita punya rule dan ini semua berjalan. Dewan direksi yakin bank ini akan tetap berkembang," ujarnya.

Dia juga menegaskan bahwa delapan direksi BTN yang ada saat ini tidak terpengaruh dengan gonjang-ganjing kemarin. Dia menekankan bahwa dewan direksi akan tetap solid.

"Kami berdelapan tetap kompak dan menyatakan bekerja keras dengan effort yang luar biasa. Visinya jelas kita akan perbesar kapasitas kita sebagai bank yang fokus di perumahan," tegasnya.

Meski begitu ramai diberitakan, direksi BTN saat ini menekankan bahwa kondisi internal saat itu tidak terlalu heboh. Sebab perusahaan sudah memiliki ketentuan jika hal itu terjadi.

Direktur Finance, Treasury & Strategy BTN Nixon L.P Napitupulu menjelaskan sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) perusahaan jika terjadi hal itu maka akan langsung dipilih pelaksana harian (Plh). Sesuai aturan perusahaan dipilih dewan direksi yang paling lama bekerja di BTN, dan terpilihlah Oni Febriarto Rahardjo.

Nixon menerangkan, setelah BTN menggelar RUPSLB pada 29 Agustus 2019 dan setelah mendengar keputusan Suprajarto, BTN keesokan paginya langsung menggelar rapat untuk menentukan Plh. Dia mengatakan, rapat itu berjalan normal tidak ada polemik yang terjadi.

"Jam 10 pagi hari Jumatnya, kita sudah rapat siapa pelaksana tugas dirut. Nggak lebih dari dua jam kita sudah tentukan. Santai kok kondisinya, enggak ada yang tegang-tegangan," terangnya.

Nixon sengaja menjelaskan hal itu ke publik, tujuannya untuk memberitahukan bahwa perusahaan dalam keadaan normal. Perombakan yang terjadi tidak mempengaruhi kinerja BTN.

"Jadi nggak usah khawatir, ini bukan yayasan sosial, PT, Tbk, BUMN yang sudah puluhan tahun, mungkin sudah ada dari jaman londo. Keberlangsungan BTN normal. Masih tetap banyak akad di kantor cabang. Jadi nggak ada yang terganggu," tambahnya.

Meskipun kabar tersebut diakuinya memberikan pengaruh terhadap pergerakan saham BTN di pasar modal. Hal itu membuat dirinya harus sering memberikan penjelasan kepada para analis saham.

"Saya juga harus rajin ke analis karena saham agak turun jadi kita harus jelasin ke analis. Mudah-mudahan dengan rajin menjelaskan harga sahamnya jadi hijau," ucapnya.

Hide Ads